Luwuk, Banggai (ANTARA) - Kebakaran kembali terjadi di Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa malam.
Api yang diduga bermula dari pembakaran lahan perkebunan warga itu terus merembet hingga menghanguskan 6 hektare lahan perkebunan warga lainnya.
Rikman, salah satu Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Kepulauan mengemukakan bahwa kebakaran hingga pukul 23.00 WITA masih berlangsung. Ia mengaku upaya pemadaman masih terus dilakukan masyarakat dan petugas pemadam kebakaran dibantu TNI-Polri.
"Penyebab kebakaran masih diselidiki. Tapi kemungkinan besar karena ada yang bakar hasil pembersihan kebun kemudian merembet ke hutan," ujarnya via pesan singkat WhatsApp.
Ia menjelaskan petugas bersama masyarakat setempat terus bekerjasama melakukan upaya pemadaman. Beberapa bagian telah padam, namun masih menyisakan bara api, dikhawatirkan dapat memicu api baru saat diterbangkan angin ke semak-semak.
"Untuk lahan kebun yang terbakar sekitar enam hektare. Untuk luasan kebakaran hutan belum bisa saya pastikan," kata Rikman lagi.
Anto, warga Salakan juga mengungkapkan dugaan kuat asal api berasal dari pembakaran lahan perkebunan. Api yang membesar kemudian merembet ke hutan hingga terjadilah kebakaran hebat.
"Yang ditakutkan juga karena lokasi kebakaran itu tepat di atas bukit dekat SPBU Salakan. Kalau apinya sampai terbang ke arah SPBU bisa bahaya. Makanya banyak warga turun tangan membantu pemadaman api," katanya lagi.
Proses pemadaman api sedikit mengalami kendala karena lokasinya yang berada di atas gunung, tepat di belakang kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan. Sejumlah warga berharap api dapat segera dipadamkan, sehingga dampak kebakaran tidak meluas ke hutan dan perkebunan warga lainnya.
Akibat kebakaran, seorang warga berinisial YY diamankan aparat kepolisian untuk dimintai keterangan. Dugaan awal, YY merupakan warga yang melakukan pembakaran kebun hingga menyebabkan kebakaran hutan.
Kapolres Banggai Kepulauan AKBP Aditya saat coba dikonfirmasi terkait kejadian itu mengaku tengah berada di luar daerah,
Ia kemudian mengarahkan untuk menghubungi Wakapolres Banggai Kompol I Made Dharma. "Saya lagi ada kegiatan di Palu, saya kirimkan nomor Pak Wakapolres ya," kata Aditya. Namun, saat coba dihubungi nomor wakapolres tidak terhubung, demikian pula dengan pesan singkat yang tak sempat terbaca.