Nelayan Banggai Terharu Dapat Kapal Ikan Modern

id nelayan, inkamina

Nelayan Banggai Terharu Dapat Kapal Ikan Modern

Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo (berdiri depan ketiga kiri) bersama para nelayan calon penerima kapal bantuan KKP di lokasi galangan kapal Desa Kolobawah, Kabupaten Morowali Utara, Selasa (7/10) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Kapal ini akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kepulauan Banggai yang selama ini hanya mengandalkan kapal-kapal kecil sehingga mereka tidak bisa menjangkau laut lepas, kata Ale.

Luwuk, Sulteng, (antarasulteng.com) - Para nelayan tradisional di Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengaku terharu sekaligus berterima kasih kepada pemerintah provinsi yang menetapkan mereka sebagai penerima bantuan kapal penangkap ikan bertonase besar dengan peralatan modern.

"Kami terharu Pak, akhirnya Bapak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng menetapkan kami sebagai salah satu penerima kapal ikan bertonase besar ini setelah dua tahun kami berjuang," kata Yoel Elly Tupan, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan "Rejeki Bahari", Kabupaten Banggai Laut di Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai, Rabu.

Elly Tupan yang akrab dipanggil Ale bersama belasan rekannya dari Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan diajak Dinas KP Sulteng untuk melihat dari dekat pembangunan kapal penangkap ikan bertonase 30 gross ton itu di galangan kapal Desa Kolobawah, Kabupaten Morowali Utara, Selasa (7/10).

Ada lima unit kapal yang dibangun di galangan itu dan akan didistribusikan ke nelayan Banggai Laut, Banggai Kepulauan, dan Morowali pada bulan Desember 2014. Kapal ini akan dilengkapi dengan alat tangkap dan navigasi yang modern serta dana operasional awal melaut.

Selama berkeliling melihat pekerjaan fisik kapal yang sudah memasuki tahap finishing itu, Ale dan rekan-rekannya tampak terkagum-kagum. Bahkan, mereka telah memilih kapal yang akan mereka terima nanti.

Menurut Ale, kapal ini akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kepulauan Banggai yang selama ini hanya mengandalkan kapal-kapal kecil sehingga mereka tidak bisa menjangkau laut lepas.

"Apalagi, di daerah kami banyak pelaku pengeboman ikan. Jadi, kami makin kesulitan untuk mendapatkan hasil sebab di perairan dekat pantai, populasi ikan makin habis, sementara untuk menjangkau laut yang lebih dalam, kami tidak punya kapal," ujarnya pria berdarah Maluku ini.

Pejabat Penanggung Jawab Teknis Kegiatan (PPTK) pembangunan kapal penangkap ikan tersebut, Iffat Burhan, menjelaskan bahwa pihaknya sedang membangun lima unit kapal berikut perlengkapan tangkap dan navigasi modern memanfaatkan dana APBN tugas pembantuan (TP) Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp1,5 miliar per unit.

Kapal-kapal ini, kata Iffat, sengaja dibangun di galangan kapal Desa Kolobawah karena kapal-kapal ini disiapkan untuk KUB nelayan di sekitar Teluk Tolo. Selain itu, untuk memberdayakan galanngan kapal lokal karena selama tiga tahun terakhir, kapal-kapal sejenis untuk Sulteng semuanya dibangun di galangan kapal luar provinsi.

"Dengan dana pembangunan fisik yang mencapai sekitar Rp4 miliar dan beredar di desa tersebut, akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Progres pembangunan kapal berkonstruksi kayu kelas 1 dan 2 itu, kata dia, sudah mencapai sekitar 85 persen. Diharapkan selesai 100 persen pada akhir Oktober 2014.

Ia menjelaskan para nelayan calon penerima kapal tersebut sudah diseleksi sejak 2013 sehingga mereka dilibatkan secara aktif mulai dari penyusunan desain kapal hingga pelaksanaan pekerjaan fisik. Ini untuk menciptakan rasa memiliki yang tinggi di kalangan nelayan agar kapal ini nantinya bisa dioperasikan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo yang memimpin peninjauan itu mengemukakan bahwa pada tahun 2014 pihaknya akan mendistribusikan 18 kapal sejenis ke KUB nelayan di 10 kabupaten.

Sebanyak 10 kapal konstruksi kayu lainnya dibangun di galangan kapal Penajam, Kalimantan Timur dan tiga unit lainnya (fiber) dibangun di galangan kapal Banyuwangi, Jawa Timur.

Ke-18 kapal-kapal, kata Hasanuddin Atjo, akan diserahkan kepada nelayan pada peringatan Hari Nusantara tingkat Provinsi Sulteng yang direncanakan berlangsung di Pelabuhan Pendaratan Ian (PPI) Pagimana pada bulan Desember 2014.

Dengan terbangunnya 18 kapal pada tahun ini, Sulteng telah menerima 42 unit kapal sejenis sejak 2011 sampai 2014, dan merupakan provinsi terbanyak yang menerima bantuan sarana penangkapan ikan dari KKP tersebut.(R007/D007)

Pewarta :
Editor : Rolex Malaha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.