Sulbar Masih Butuh Tambahan Kapal Inkamina

id kapal, inkamina

Sulbar Masih Butuh Tambahan Kapal Inkamina

Ilustrasi (antaranews)

Pemprov Sulbar mengapresiasi atas bantuan dari Pemerintah pusat yang telah menyalurkan bantuan berupa 18 unit kapal Inkamina bagi nelayan di daerah ini, namun kami masih membutuhkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nelayan wilayah pesisir yang ada d
Mamuju,  (antarasulteng.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat masih membutuhkan tambahan kapal Inkamina untuk membantu para nelayan yang ada di daerah itu, setelah sebelumnya mendapat bantuan sebanyak 18 unit kapal.

"Pemprov Sulbar mengapresiasi atas bantuan dari Pemerintah pusat yang telah menyalurkan bantuan berupa 18 unit kapal Inkamina bagi nelayan di daerah ini, namun kami masih membutuhkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nelayan wilayah pesisir yang ada di Sulbar," kata Kepala DKP Sulbar Parman Parakkasi di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan bantuan yang telah disalurkan pemerintah pusat ini yakni kapal berbobot 30 gross tone (GT) dan itu telah dioperasikan sejumlah kelompok nelayan untuk menangkap ikan sejak beberapa bulan lalu. Dan sejak beroperasinya, nelayan mendapat keuntungan karena daya jelajah kapal yang lebih jauh.

"Bantuan tambahan kapal itu sangat kami harapkan agar bantuan kapal Inkamina tetap ada dan bisa kami salurkan kepada seluruh nelayan yang belum mendapatkan bantuan," jelasnya.

Parman mengatakan bahwa saat ini nelayan di Sulbar rata-rata menggunakan perahu dengan kapasitas mesih di bawah 5 Gross Ton (GT) sehingga hanya mampu menangkap ikan-ikan kecil. Jika berhasil menangkap ikan tuna, hanya sampai sekira tiga ekor dengan nilai mencapai Rp 1.300.000.

"Jika kita tingkatkan kapasitasnya, minimal hingga 15 GT, dalam satu kali trip bisa mendapat tuna hingga delapan ekor yang nilainya mencapai Rp12 juta. Kalau dipotong biaya bahan bakar, rokok dan konsumsi maka mereka bisa men-save keuntungan Rp8 juta hingga Rp9 juta. Itu dengan jumlah nelayan sekira delapan orang per perahu," ungkapnya.

Parman juga menyatakan perhatian DKP Sulbar bukan hanya pada nelayan. Namun para petambak juga mendapatkan apresiasi, sehingga diusulkan bantuan sarana penataan tambak di beberapa wilayah. Hal ini agar lahan yang mencapai sekira 2.000 hektar di Sulbar termanfaatkan dengan baik.

"Kami meminta dibantu eskavator masing-masing dua unit untuk membenahi tambak. Kecuali di Mamuju Utara, karena luas areal tambaknya lebih besar kami minta lebih dari dua unit. Kami sudah ajukan proposal dengan nilai mencapai Rp400 miliar untuk pembenahan tambak," kata Parman.(skd)