Realisasi investasi di Sulteng ditopang tiga sektor usaha

id Sulteng,Sulbar,Sandi,Palu,Corona

Realisasi investasi di Sulteng ditopang tiga sektor usaha

Seorang pekerja merampungkan pembuatan kursi di salah satu industri mebel rotan di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (8/4/2020). Sejumlah industri mebel rotan di Palu mengaku terdampak pandemi COVID-19 karena penjualan berkurang hingga 70 persen yang mengakibatkan banyak tenaga kerja terpaksa diistirahatkan sementara. Secara nasional, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyebutkan, sedikitnya 280.000 pekerja di sektor industri furniture kini dirumahkan sebagai imbas dari COVID-19 itu. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/foc.

Palu (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat tiga sektor usaha berkontribusi signifikan terhadap realisasi investasi di provinsi itu sepanjang tahun 2020.

"Ada tiga sektor usaha dengan nilai realisasi invetasi terbesar antara lain, pertama industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar Rp22,84 triliun atau 74 persen," kata Kepala DPMPTSP Sulteng Christina Shandra Tobondo di Palu, Selasa.

Baca juga: Realisasi investasi di Sulteng tahun 2020 capai Rp30,88 triliun

Ia mengatakan perusahaan yang berinvestasi pada sektor usaha tersebut meliputi PT. Huayue Nickel Cobalt dengan nilai investasi Rp5,43 triliun, PT. Walsin Nickel Industrial Indonesia dengan nilai investasi Rp3,37 triliun, dan PT. Dexin Steel Indonesia dengan nilai investasi Rp3,34 triliun. 

"Semuanya beroperasi di Kabupaten Morowali," katanya.

Kedua, lanjut dia, sektor usaha listrik, gas, dan air dengan kontribusi investasi sebesar Rp4,02 triliun atau 13 persen. 

Sejumlah perusahaan yang berinvestasi pada sektor itu yakni PT. Poso Energy dengan nilai investasi Rp2,93 triliun di Kabupaten Poso.

"PT. Morowali Power Mandiri dengan nilai investasi Rp763,30 miliar di Morowali dan PT. Arkora Sulawesi Selatan dengan nilai investasi Rp200,42 miliar yang beroperasi di Poso," ujarnya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin harap wakaf uang bisa untuk investasi optimal

Sandra menambahkan seluruh investasi tersebut berasal dari kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri.

DPMPTSP Sultent mencatat realisasi investasi periode Januari hingga Desember tahun 2020 mencapai Rp30,88 triliun.

Capaian tersebut melebihi total target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp24,20 triliun dengan presentase pencapaian yaitu sebesar 127,60 persen.