Pemerintah Akan Bangun Pelabuhan Khusus Pulau Kabalutan

id longki

Pemerintah Akan Bangun Pelabuhan Khusus Pulau Kabalutan

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola (FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar)

Nanti akan ada pelabuhan khusus dibangun di Kabalutan. Studi Amdalnya sudah selesai
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah akan membangun pelabuhan khusus di Pulau Kabalutan, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, untuk mendukung kelancaran pendaratan kapal penumpang maupun kapal nelayan.

"Nanti akan ada pelabuhan khusus dibangun di Kabalutan. Studi Amdalnya sudah selesai," kata Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola di Palu, Minggu,, terkait kunjungan kerjanya di Kabalutan, Sabtu (16/5).

Longki bersama sejumlah pejabat terkait mengunjungi Kabalutan untuk menghadiri Kongres II Kerukunan Suku Bajo Kabupaten Tojo Unauna sekaligus melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat di pulau berpenduduk sekitar tiga ribu jiwa itu.

Menurut Longki, pemerintah melalui beberapa kementerian terkait telah mencurahkan perhatiannya kepada masyarakat kepulauan terutama terkait dengan ketersediaan infrastruktur.

"Pelabuhan yang akan dibangun ini sama dengan lima pelabuhan lainnya di beberapa pulau seperti Wakai dan Walea," katanya.

Pelabuhan tersebu akan berfungsi sebagai dermaga penumpang dan kapal nelayan sehingga mempermudah aktivitas nelayan, khususnya bagi mereka yang memiliki kapal.

Selama ini kapal penumpang maupun kapal nelayan yang berlabuh di Pulau Kabalutan hanya sandar di dermaga kecil terbuat dari kayu dan kondisinya sudah tua.

Kabalutan adalah salah satu pulau di Kabupaten Tojo Unauna yang padat penduduk dari seluruh pulau di sekitar kepulauan Togian.

Pulau ini ditempuh sekitar 1,5 jam dari Ampana, ibu kota Tojo Unauna dengan menggunakan perahu cepat dengan kecepatan rata-rata 27 knot per jam.

Masyarakat yang bermukim di pulau tersebut umumnya berprofesi sebagai nelayan secara turun temurun.

Sabir (60) warga Desa Kabalutan mengatakan, hasil tangkap nelayan di pulau tersebut langsung dibeli pedagang pengumpul di pulau itu juga sehingga membutuhkan sarana pendukung untuk bongkar muat.

"Untuk pembeli ikan kami tidak sulit karena sudah ada memang pembeli yang selalu datang ke sini," kata bapak enam anak itu. (skd)