15 ribu KK di Palu telah terima dana stimulan bencana

id Dana stimulan, bpbdpalu, issa, gempa palu, Pemkotpalu, sulteng

15 ribu KK di Palu  telah terima dana stimulan bencana

Dok- Sejumlah warga membangun kembali rumah mereka yang sebelumnya rusak berat dengan menggunakan dana stimulan perbaikan rumah rusak bantuan pemerintah di Desa Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (17/10/2019). Setahun usai bencana gempa, warga mulai memperbaiki dan membangun kembali rumah mereka dengan menggunakan dana stimulan bantuan pemerintah sebesar Rp 50 juta untuk kategori rusak berat kemudian Rp 25 juta untuk kategori rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rusak ringan. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pd.

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, telah menyalurkan bantuan dana stimulan tahap ketiga kepada 15.900 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak akibat dampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, yang terjadi September 2018.

"Data terakhir hari, penyaluran dana stimulan ke rekening warga penerima manfaat kurang lebih 15.900 KK," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu Moh Issa Sunusi di Palu, Senin.

Dia menjelaskan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Palu terkait data valid mengenai warga korban gempa, tsunami dan likuefaksi yang penerima dana stimulan rumah rusak berat, sedang dan ringan di ibu kota provinsi itu per 3 Juni 2021 sebanyak 17.562 KK.

BPBD Kota Palu, kata dia, pada pekan ini pihaknya akan menyelesaikan penyaluran ke rekening warga sebanyak 1.662 KK dari sisa 17.562 KK.

"Pemerintah tetap konsisten terhadap penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Penyaluran dana stimulan bagian dari kegiatan tersebut," ujar Issa.

Menurut dia, sesuai instruksi wali kota Palu bahwa penyaluran bantuan tersebut telah melewati batas waktu target pada 30 Juni 2021, namun mengalami keterlambatan tersebut karena kendala sistem keuangan daerah (Simda) bermasalah, kemudian juga berkas sejumlah warga ditemukan ada yang belum lengkap, sehingga perlu perbaikan.

"Penyaluran yang tersisa 1.662 KK tersebut tidak terlalu banyak, sehingga kami menggenjot data yang tersisa itu," ucap Issa.

Ia menyebut presentasi berdasarkan data valid penerima dana stimulan telah mencapai 100 persen, oleh karena itu BPBD setempat mengupayakan penyaluran segera terselesaikan terhadap 17.562 KK bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Sulteng.

Ia menambahkan mekanisme distribusi buku rekening bank tidak lagi melalui kantor kelurahan, tetapi warga menunggu jadwal dikeluarkan pihak Bank Sulteng dan mereka siap menyediakan lima unit tempat pelayanan.

"Akses layanan ini mengakomodasi wilayah terdekat dari unit Bank Sulteng agar memudahkan pelayanan kepada masyarakat," demikian Issa.