Pemkab Sigi terus bangun kesiapsiagaan hadapi ancaman bencana alam

id pengurangan risiko bencana,pemkab sigi,islamic relief,andi ilham ,kabupaten sigi

Pemkab Sigi terus bangun kesiapsiagaan hadapi ancaman bencana alam

Pemerintah menurunkan alat berat untuk menormalisasi Sungai Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi terus membangun kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana alam berupa banjir bandang, longsor dan sebagainya, sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

"Sigi merupakan daerah yang sangat rawan terhadap bencana, di antaranya banjir bandang, cuaca ekstrim, gempa bumi hingga tanah longsor. Untuk itu Pemkab Sigi membangun kesiapsiagaan menjadi satu upaya yang terus dilakukan," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sigi Andi Ilham, di Sigi, Senin.

Kata Andi Ilham, gempa bumi disertai dengan likuefaksi yang terjadi pada Jumat 28 September 2018 lalu, menjadi pelajaran besar bagi Pemkab Sigi dalam hal membangun kesiapsiagaan untuk pengurangan risiko bencana dan penanggulangan dampak bencana.

Dalam upaya itu, kata dia, Pemkab Sigi melibatkan para pihak untuk membantu pemerintah dalam membangun ketangguhan masyarakat, kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko bencana.

Salah satu pihak yang bekerjasama dengan Pemkab Sigi dalam pengurangan risiko bencana yakni Islamic Relief, yang telah hadir di Kabupaten Sigi sejak tahun 2018.

Dari kerjasama dengan para pihak itu, akui dia, telah terbentuk forum pengurangan risiko bencana di tingkat desa di Kabupaten Sigi, serta melatih masyarakat dalam penaggulangan bencana.

Bahkan, keterlibatan para pihak, akui dia, telah memberikan kontribusi besar dalam pengurangan risiko bencana meliputi penyusunan dokumen kajian risiko bencana dan pengurangan risiko bencana.

"Pembentukan forum pengurangan resiko bencana Kabupaten Sigi yang terdiri dari multipihak sesuai konsep penthahelix, penyusunan dokumen RKPB yang ditindak lanjuti dengan peraturan Bupati Sigi dan telah disosialisasikan ke 16 kecamatan dan 176 desa di wilayah Kabupaten Sigi," katanya.

"Penyusunan dokumen kajian resiko bencana sudah terintegrasi dengan tata ruang, penyusunan RPB, rencana penanggulangan bencana dan telah terintegrasi dengan RPJMD dan penyusunan renkon gempa berpotensi likuefaksi dan renkon banjir bandang," ungkapnya. 

Hal itu diharapkan dapat membantu penguatan kapasitas Pemkab Sigi dan peningkatan kapasitas masyarakat di desa wilayah Kabupaten Sigi, hingga melakukan penataan dan penguatan kelembagaan terus menerus, dapat menyusun rencana kerja yang berorientasi hasil dan selaras dengan kerangka kerja aksi penguatan resiko bencana.