Warga Morowali Utara hibahkan kebun sawit dan sawah untuk Alkhairaat

id Alkhairaat, Morut, habib Ali, pendidikan, umat, sawah, kepala sawit, Sulteng, PB Alkhairaat

Warga Morowali Utara  hibahkan kebun sawit dan sawah untuk Alkhairaat

Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairat Palu, Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri. ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) -
Warga Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah menghibahkan kurang lebih 30 hektare lahan persawahan dan perkebunan sawit kepada Alkhairat untuk mendukung kepentingan pendidikan.
 
"Saya berterima kasih kepada warga Desa Tokala Atas, Kecamatan Bungku Utara, yang secara sukarela menghibahkan lahan, dan lahan tersebut saya kembalikan kepada warga setempat mengelolanya untuk mendukung kepentingan pendidikan di sana," kata Ketua Umum pengurus besar Alkhairat Palu Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri yang dihubungi dari Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan, 30 hektare lahan yang diberikan terdiri dari 20 hektare lahan persawahan dan 10 hektare lawan perkebunan sawit yang dimanfaatkan untuk pendidikan dan umat.
 
Oleh karena itu Alkhairaat berharap agar warga Tokala Atas tidak lepas tangan dari pengembangan madrasah yang ada, sebab keberhasilan pembangunan umat yang dilakukan membutuhkan peran serta warga setempat.
 
"Hasil dari lahan kebun sawit maupun sawah dikelola dengan baik. Saya juga mempersilahkan kepada warga pengelola untuk mengambil yang menjadi bagian hak, sedang bagian lainnya untuk digunakan bagi kelangsungan Madrasah Alkhairaat di sana," ujar Ali.
 
Dokumen kepemilikan lahan, diserahkan pemerintah desa setempat sebagai perwakilan warga, dan diterima langsung Ketua PB Alkhairat saat melakukan kunjungan di Morowali Utara pada Senin.
 
Ia juga berterima kasih, karena warga telah memberikan perhatian dan dukungan kepada Alkhairaat dalam rangka pembangunan umat.
"Hibah ini menandakan bahwa betapa umat mencintai Alkhairaat. Tidak ada untaian kata yang tersirat, selain ucapan terima kasih kami," ucap Ali.
 
Ketua Yayasan Thoriqul Jannah Abudin Halilu yang sebelumnya menjadi pengelola Madrasah Tsanawiyah mengemukakan, hibah lahan tersebut atas sukarela warga desa setempat tanpa ada unsur pemaksaan dari pihak lain.
 
Harapannya, pendidikan di daerah tersebut semakin maju, dan akses pada semua tingkatan jenjang pendidikan diharapkan pula bisa dibuka agar anak-anak desa setempat tidak lagi sekolah di tempat lain.
 
"Melihat potensi yang ada, bukan hanya pendidikan agama yang bisa dikembangkan, tetapi bidang pertanian, perkebunan dan peternakan sangat mendukung," demikian Abidin.*