Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf S Pettalongi mendorong pemerintah daerah bersama Kanwil Kementerian Agama setempat agar melakukan pengetatan pemeriksaan kesehatan terhadap calon jemaah umrah sebagai bentuk pencegahan COVID-19.
"Pemerintah daerah dan Kanwil Kemenag perlu melakukan pengetatan pemeriksanaan kesehatan kepada jemaah calon umrah dengan baik sebelum berangkat dan ketika jemaah kembali dari umrah, sebagai bentuk upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID di dalam negeri," ucap Prof Sagaf Pettalongi, di Palu, Jumat.
Pernyataan Prof Sagaf Pettalongi sekaitan dengan Arab Saudi telah mencabut suspend penerbangan dari Indonesia. Terhitung mulai 1 Desember 2021, warga Tanah Air bisa langsung terbang ke Arab Saudi tanpa harus transit ke negara ketiga.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI memastikan edaran yang diterbitkan otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 juga berlaku untuk penerbangan jemaah umrah.
"Namun demikian, bukan berarti keberangkatan jemaah umrah bisa langsung dilakukan pada 1 Desember 2021. Sebab, masih ada proses persiapan yang harus dilakukan, antara lain terkait pendataan jemaah, paket layanan, dan pengurusan visa," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief.
Guru Besar UIN Palu itu menilai pencabutan suspend penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi, menjadi satu harapan yang baik bagi umat Islam di tanah air.
"Tentu kita semua khususnya yang beragama Islam menyambut baik kebijakan ini, karena dengan begitu umat Islam di tanah air mulai dapat melakukan ibadah haji dan umrah," sebut Prof Sagaf.
Akan tetapi, kata dia, pelonggaran itu tidak harus membuat jemaah calon umrah lalai memastikan dirinya bebas dari COVID-19.
Olehnya, Prof Sagaf yang juga Waketum MUI Provinsi Sulteng mengimbau kepada calon jemaah umrah di wilayah Sulteng agar memastikan dirinya sehat secara fisik yaitu tidak terpapar COVID.
"Ibadah yang dilaksanakan membutuhkan kesehatan fisik, mental dan fikiran. Dalam situasi pandemi ini, maka jemaah umrah dan penyelenggara umrah di tingkat daerah harus memastikan setiap yang berangkat dan kembali tidak terpapar COVID," imbuhnya.
Ibadah umrah yang dilaksanakan, harus memperhatikan aspek kesehatan bagi diri sendiri dan kesehatan orang lain," katanya.
Berita Terkait
Erick Thohir hadiri pembagian 4.000 takjil di Masjid At-Thohir
Senin, 25 Maret 2024 8:30 Wib
Kemenkes imbau jamaah mulai olahraga ringan jelang keberangkatan haji
Sabtu, 23 Maret 2024 12:47 Wib
BPKH gelar "Risk Forum" bahas strategi mitigasi pengelolaan dana haji
Rabu, 21 Februari 2024 16:01 Wib
Kementerian Agama imbau jamaah periksa kesehatan agar penuhi syarat istithaah
Sabtu, 13 Januari 2024 11:26 Wib
Cawapres Mahfud janjikan biaya haji murah dan daftar tunggu cepat
Jumat, 12 Januari 2024 7:15 Wib
Menteri Agama minta setiap layanan haji berorientasi jamaah
Kamis, 11 Januari 2024 10:30 Wib
Indonesia memberangkatkan 241 ribu orang untuk berhaji pada 2024
Selasa, 9 Januari 2024 12:34 Wib
Menteri Agama bertolak ke Saudi bahas Ta'limatul Hajj
Minggu, 7 Januari 2024 17:08 Wib