Dubes RI ajak pengusaha Mesir hadiri Pameran Dagang Indonesia

id Dubes RI, Pameran, Dagang, Indonesia, Mesir, Pengusaha

Dubes RI ajak pengusaha Mesir hadiri Pameran Dagang Indonesia

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo mengajak para pengusaha Mesir untuk menghadiri Pameran Dagang Indonesia (TEI) 2023 untuk meningkatkan hubungan bisnis Indonesia dan Mesir. (ANTARA/HO-KBRI Kairo)

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo mengajak para pengusaha Mesir untuk menghadiri Pameran Dagang Indonesia (TEI) 2023 untuk meningkatkan hubungan bisnis Indonesia dan Mesir.

Ajakan tersebut disampaikan saat menggelar kegiatan promosi perdagangan dan investasi melalui pertemuan bisnis yang dihadiri lebih 30 pengusaha terkemuka Mesir pada Senin (11/9) di Kairo.

"Eratnya hubungan historis Indoneia dan Mesir ini seyogyanya dapat menjadi modal dasar untuk mengembangkan kerja sama kedua negara, terutama di sektor Trade, Tourism and Investment (TTI)," kata Dubes RI Lutfi Rauf dalam sambutannya, sebagaimana rilis pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan nilai perdagangan Indonesia-Mesir dalam lima tahun terakhir mampu mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,3 triliun).

Bahkan selama pandemi pada 2021, kinerja perdagangan Indonesia-Mesir, kata dia, mencatatkan peningkatan di atas 50 persen dari dua arah dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk itu, KBRI Kairo mengajak seluruh pelaku usaha Mesir yang hadir dalam acara itu untuk menghadiri TEI yang akan diselenggarakan pada 18-22 Oktober 2023 di ICE BSD Tangerang Banten.

Lutfi juga berharap para pelaku usaha Mesir dapat menghadiri acara internasional lain yang diadakan setelah TEI, antara lain Pameran Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 yang akan diselenggarakan bersamaan pada 25-29 Oktober 2023 di Balai Sidang Jakarta (JCC).

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti menjelaskan pelaku usaha yang hadir pada pertemuan tersebut antara lain pengusaha atau pembeli di bidang pengolahan produk minyak sawit dan turunannya, serta makanan dan minuman.

Ada juga pelaku usaha atau pembeli rempah-rempah, biji kopi robusta, peralatan elektronik rumah tangga, deterjen, produk kertas dan alat tulis kantor (ATK), dan produk potensial lainnya yang hadir dalam acara itu.

Sementara itu, Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Tennike menambahkan bahwa selain promosi perdagangan, dalam pertemuan itu KBRI juga menjelaskan tentang peluang investasi di Ibu Kota Nusantata (IKN).

Dia mengatakan ada enam sektor investasi yang menjadi prioritas utama pembangunan IKN, antara lain sektor energi terbarukan, telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air dan pengelolaan sampah.

Selain itu, ada juga enam sektor lain yang menjadi prioritas berikutnya, antara lain township, teknologi, fasilitas kesehatan, infrastruktur komersial, pendidikan dan kawasan industri.

Dari 12 sektor tersebut telah teridentifikasi lebih dari 300 proyek investasi yang dapat dikerjakan oleh para investor, dan investasi pada pembangunan IKN tersebut akan dikoordinasikan langsung oleh Otorita Ibu Kota Nusantara.