Kementerian Pertanian: Pendidikan pertanian Sekolah Sukma Bangsa Sigi sangat bagus
Sigi, Sulteng (ANTARA) -
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pendidikan pertanian di Sekolah Sukma Bangsa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sangat bagus untuk meningkatkan pengetahuan terkait pertanian kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Kementerian Pertanian mengapresiasi sekolah Sukma Bangsa Sigi yang mengajarkan pertanian dan perkebunan kepada murid sejak dini, membiasakan anak-anak menanam di kebun sekolah," kata Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi dalam kunjungannya di sekolah Sukma Bangsa di Sigi, Rabu.
Menurut dia, pengenalan pertanian kepada anak sejak dini sangat bermanfaat untuk mengembangkan minat mereka berkegiatan menanam, sebagai upaya regenerasi ke depan.
Pertanian masuk sekolah merupakan salah satu program Kementerian Pertanian dengan tujuan memperkenalkan pertanian kepada generasi milenial dan menarik minat mereka dalam sektor pertanian.
"Apalagi penerapan pertanian atau perkebunan di sekolah Sukma Bangsa sebagai salah satu muatan lokal yang menjadi fasilitas pendidikan kecakapan hidup dalam salah satu kegiatan pelatihan di sekolah," terangnya.
Sekolah ini setara dengan tingkat pendidikan SMP, yang mana pendidikan ini merupakan lanjutan dari bantuan pemulihan usai bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu dari pihak swasta Media Grup.
Kementan berharap pendidikan pertanian yang masuk dalam kegiatan pelatihan di sekolah itu dapat dikembangkan guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian.
"Sekolah menjadi percontohan untuk sekolah lainnya di Sulteng, bahwa pertanian sudah harus dikenalkan kepada siswa-siswi," ucap Erik sapaan akrabnya.
Kepala SMP Sukma Bangsa Sigi Mudzofir mengemukakan di sekolah tersebut memuat pendidikan vokasi pertanian dan perkebunan terbuka, hidroponik, rumah kaca, serta kegiatan pelatihan lainnya, termasuk pengembangan vokasi perbengkelan, Kriya Kayu, ICT dan Art Design.
"Pendidikan vokasi lainnya yang kami berikan adalah membatik, mengenal pekerjaan potong memotong rangka baja ringan dan kegiatan lainnya," ujarnya.
Sekolah vokasi ini pada tahun 2024 meluluskan angkatan pertama anak-anak penyintas bencana 2018 sebagai peserta didik pada tahun ajaran 2020-2021.