Bupati Bangkep: Hari Santri momentum merajut kebersamaan membangun Bangkep

id Hari Santri Nasional,Ihsan Basir,Bupati Bangkep,Pemkab Bangkep,HSN,Makane Mila

Bupati Bangkep: Hari Santri momentum merajut kebersamaan membangun Bangkep

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir (ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Bangkep)

Palu (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir menilai bahwa Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023 menjadi momentum yang tepat untuk merajut kebersamaan di tengah kemajemukan, untuk membangun daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) di masa kini dan akan datang.

"HSN dalam konteks Banggai Kepulauan, dimaknai sebagai momentum untuk membangun kebersamaan yang mengarah pada proses menuju jalan kesalehan salah satunya yaitu bersama - bersama membangun daerah yang lebih baik," kata Ihsan Basir dihubungi dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, terkait momentum HSN.

Ihsan Basir mengutip pernyataan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abd Gafur yang mengatakan bahwa santri adalah siapa pun yang menempuh jalan kesalehan. Dengan demikian, makna hakikat santri tidak hanya mereka yang sedang atau pernah belajar di pesantren.

Oleh karena itu, kata Bupati, siapa pun yang berniat dan melaksanakan kegiatan untuk kesalehan, maka simbol santri ada dalam diri seseorang tersebut.

Dalam konteks Kabupaten Banggai Kepulauan, ujar dia, yang perlu dikedepankan adalah perjuangan bersama menuju kesalehan membangun daerah yang lebih baik.

Menurutnya, momentum hari santri yang mengandung makna begitu luas salah satunya perjuangan keluar dari penindasan dan keterbelakangan, sedang dilaksanakan.

"Di Banggai Kepulauan proses itu juga sedang dijalankan, melalui program Makane Mila, yang substansinya adalah mendekatkan hubungan antara ayah dan anaknya," ujarnya.

Ihsan Basir terinspirasi dari Firman Allah pada Surah Al-Balad Ayat 3 yang artinya "Demi ayah dan anaknya". Selain merujuk pada Al Quran juga mengambil referensi dari kitab suci umat non-Muslim, khususnya pada Efesus 6:4 yang berbunyi “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”.

Bupati mengatakan bahwa kedekatan hubungan baik antara ayah dan anak untuk mengoptimalkan pembangunan manusia meliputi aspek intelektual, moral dan spiritual serta keterampilan.

"Maka pembangunan daerah yang lebih baik dimulai dari rumah tangga, yang tujuannya untuk menyediakan sumber daya manusia unggul di masa mendatang," sebutnya.

Ia menambahkan, daerah - daerah yang maju dan berkembang dengan baik, tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya manusia yang unggul dari aspek intelektual, keterampilan, moral dan spiritual.