Imigrasi Atambua imbau warga melintas sebelum hari kedatangan Paus

id Imigrasi Atambua, atambua, paus fransiskus, ntt

Imigrasi Atambua imbau warga melintas sebelum hari kedatangan Paus

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus. ANTARA/Anadolu/tm/am.

Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau masyarakat untuk melintas ke Dili, Timor Leste, sebelum hari kedatangan Paus Fransiskus agar tidak terjadi penumpukan di pos lintas batas.

"Kalau ingin melintas, lebih cepat lebih baik, daripada terjadi penumpukan," kata Kepala Kantor Imigrasi Atambua Indra Maulana Dimyati di Kupang, Kamis.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus direncanakan berkunjung ke Dili, Timor Leste pada September 2024.

Dalam kunjungan itu, Imigrasi Atambua memprakirakan banyaknya pelintas dari Indonesia di perbatasan yang ingin mengikuti rangkaian acara sang tokoh agama tersebut.

Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, Kantor Imigrasi Atambua telah berkoordinasi dengan Keuskupan Atambua dan pemangku kepentingan lain.

Ia menilai fungsi penting dari setiap paroki untuk mengecek dokumen perjalanan umat, sehingga tidak ada dokumen yang kurang yang menyebabkan terjadi penumpukan di pos perbatasan ketika pemeriksaan.

"'H-1' sebelum acara itu pelintasan sudah steril, sehingga masyarakat diimbau dari' H-4' sampai 'H-2' untuk melintas ke Dili," ucapnya.



Lebih lanjut ia menjelaskan, pihak Imigrasi Atambua sedang menunggu pendataan yang dilakukan oleh Keuskupan Atambua terhadap umat yang belum memiliki paspor.

Jika data telah rampung, pihaknya akan melakukan "jemput bola" atau pembuatan paspor secara kolektif.

Hal ini pun telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat dan diteruskan kepada para warga melalui para camat, lurah, dan kepala desa.

"Ini bentuk komitmen kami untuk memastikan kehadiran Imigrasi Atambua mendukung kedatangan Paus Fransiskus," tutur Indra.

Ia pun berharap masyarakat yang hendak menghadiri kegiatan Paus Fransiskus nanti menaati aturan dan imbauan keuskupan setempat.

"Taatilah dan ikutilah imbauan dari masing-masing paroki keuskupan supaya kegiatan berjalan tertib dan kita tidak harapkan suatu hal tidak baik terjadi," katanya menegaskan.