Palu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada November 2024 mencapai 1.840,65 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 5,5 persen dibandingkan Oktober 2024.
"Selama November 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.840,65 juta dolar AS, naik sebesar 5,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Jumat (3/1).
Ia menjelaskan bahwa komoditas utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai 1.187,71 juta dolar AS. Kemudian, ekspor bahan bakar mineral senilai 346,80 dolar AS, dan nikel senilai 201,95 dolar AS.
Dia mengemukakan terdapat tiga negara tujuan ekspor, yakni Tiongkok, Taiwan, dan India. Negara Tiongkok menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar senilai 771,63 juta dolar AS atau 41,92 persen dari total nilai ekspor.
Sementara itu, selama periode Januari hingga November 2024, total nilai ekspor Sulteng sebesar 19.273,91 juta dolar AS.
Ia melanjutkan untuk nilai impor pada November 2024 sebesar 800,29 juta dolar AS, menurun 21,90 persen dibandingkan bulan Oktober 2024.
"Kontribusi terbesar impor berasal dari bijih, kerak dan abu logam senilai 242,95 juta dolar AS atau 28,86 persen dari total nilai impor," ujarnya.
Tiongkok juga merupakan negara asal impor terbesar senilai 397,56 juta dolar AS atau 46 persen dari total nilai impor pada November 2024.
Simon mengatakan bahwa neraca perdagangan November surplus perdagangan dari kegiatan ekspor dan impor Sulteng bernilai 1.040.36 juta dolar AS, meningkat 44,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara untuk total surplus dari Januari-November 2024 senilai 9.391.89 juta dolar AS.