Istanbul (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu mengecam pembunuhan "keji" terhadap kepala biro politik kelompok perlawanan Hamas, Ismail Haniyeh.
"Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar dapat hidup damai di tanah air mereka, di bawah atap negara mereka sendiri," kata pernyataan Kemenlu Turki.
Pembunuhan Haniyeh sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintah Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian, kata pernyataan itu.
Kementerian tersebut juga memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah akan menghadapi konflik yang lebih besar jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel.
"Turki akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," tambah pernyataan itu.
Menurut Kemenlu Turki, pembunuhan Haniyeh ditujukan untuk memperluas konflik di luar Gaza ke skala regional.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan pada Rabu pagi bahwa Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.
Televisi pemerintah Iran juga melaporkan kematian Haniyeh, dan mencatat bahwa penyelidikan terhadap pembunuhan tersebut sedang dilakukan, dan hasilnya akan diumumkan segera.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita Terkait
Kemlu pastikan seorang WNI jadi korban pembunuhan di Albania
Selasa, 10 September 2024 9:18 Wib
PBB kutuk pembunuhan warga Palestina di sekolah penampungan Gaza
Selasa, 13 Agustus 2024 10:02 Wib
Iran janjikan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas
Jumat, 2 Agustus 2024 9:27 Wib
Rusia sebut gugurnya Haniyeh pembunuhan politik yang tak bisa diterima
Rabu, 31 Juli 2024 14:40 Wib
AS akan investigasi Secret Service menyusul upaya pembunuhan Trump
Kamis, 18 Juli 2024 8:36 Wib
Polres Morowali tangkap tersangka pembunuhan TKA di PT. KTGI
Senin, 15 Juli 2024 9:25 Wib
Trump serukan persatuan dan lawan kejahatan usai upaya pembunuhan
Senin, 15 Juli 2024 9:00 Wib
Biden: Terlalu dini pastikan penembakan Trump upaya pembunuhan
Minggu, 14 Juli 2024 9:40 Wib