Garuda Indonesia catat pertumbuhan penumpang 34,99 persen Kuartal II

id Garuda Indonesia,maskapai garuda,Maskapai penerbangan

Garuda Indonesia catat pertumbuhan penumpang 34,99 persen Kuartal II

Salah satu pesawat Garuda Indonesia saat berada di Bandara Sentani. Manajemen Garuda Indonesia pada 1 Juli 2024 akan ada perubahan jam penerbangan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Papua (ANTARA/HO-Dok Garuda Indonesia Jayapura)

Jakarta (ANTARA) - PT Garuda Indonesia Group mencatat pencapaian positif dengan pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 34,99 persen, atau mencapai 6,11 juta orang pada Kuartal II 2024.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan maskapai tersebut terus membukukan konsistensi pertumbuhan penumpang yang terefleksikan pada capaian Kuartal II 2024.

"Di mana perusahaan secara grup berhasil membukukan jumlah penumpang sebesar 6,11 juta penumpang atau tumbuh sebesar 34,99 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 4,52 juta penumpang," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan dengan pertumbuhan tersebut maka, hingga akhir Semester I 2024, Garuda Indonesia berhasil mengangkut 11,53 juta penumpang.

Pertumbuhan jumlah penumpang tersebut turut terefleksikan pada pertumbuhan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group sebesar 18,90 persen hingga akhir Semester I 2024, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
 

Di sisi lain, Garuda Indonesia secara konsolidasi pada periode Kuartal II 2024 turut berhasil membukukan pertumbuhan jumlah angkutan kargo sebesar 37,80 persen atau menjadi 53.326 ton kargo secara year-on-year (yoy).

Ia menerangkan bahwa peningkatan tersebut salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan komoditas general cargo, utamanya trafik kargo internasional Garuda Indonesia, yang tumbuh hingga 54,01 persen,

Pencapaian periode Kuartal II 2024 merepresentasikan penguatan kinerja Garuda Indonesia di tengah momentum akselerasi fase pemulihan kinerja perusahaan,

"Yang saat ini ditunjang berbagai inisiatif aksi korporasi baik dari layanan penerbangan penumpang maupun angkutan kargo di Garuda Indonesia dan Citilink," jelas Irfan.

Irfan menyebutkan, perolehan angka pada jumlah angkutan penumpang tersebut dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 2,85 juta penumpang, yang mencerminkan peningkatan hingga 56,70 persen dari 1,82 juta penumpang pada Kuartal II 2023.
 

Sementara itu, jumlah angkutan Citilink juga tercatat tumbuh 20,44 persen (yoy) menjadi 3,26 juta penumpang. Adapun perolehan angkutan kargo dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 32.536 ton dan Citilink sebanyak 20.790 ton.

Lebih lanjut, saat ini Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi kapasitas alat produksi sejalan dengan tumbuhnya demand mobilisasi masyarakat menggunakan transportasi udara.

Upaya tersebut salah satunya diperkuat melalui tingkat utilisasi armada Garuda Indonesia secara grup, yang pada periode Kuartal II 2024 tercatat menunjukkan konsistensi capaian efisiensi operasional yang lebih baik, yaitu meningkat sebesar 00:17 menit dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun 2023, dari 8 jam 2 menit menjadi 8 jam 19 menit.

Sementara itu, dibandingkan dengan periode kuartal sebelumnya (Q-to-Q), tingkat utilisasi pesawat juga meningkat 5 persen atau 24 menit dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 7 jam 55 menit.

Dalam rangka menjaga konsistensi capaian kinerja operasional di Semester II 2024, Garuda Indonesia terus melaksanakan sejumlah inisiatif strategis, mulai dari peningkatan nilai tambah layanan penerbangan bagi para pengguna jasa, pengembangan layanan ground handling, hingga optimalisasi rute dan fleet maintenance.

Selain itu, upaya kolaborasi dan sinergi dalam lini bisnis ancillary revenue yang terus dioptimalkan juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya di era pascapandemi.

“Melalui berbagai langkah perbaikan yang terus diselaraskan di seluruh lini layanan dan operasional, kami berharap upaya akselerasi kinerja Garuda Indonesia dapat terwujud sesuai dengan proyeksi di fase pasca-restrukturisasi,” kata Irfan.