Palu (ANTARA) - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tengah memetakan kerawanan yang berpotensi terjadinya pelanggaran dalam tahapan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Sulteng serta bupati dan walikota dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024.
Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan Bawaslu Sulteng Ivan Yudharta di Palu, Minggu, mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan kerawanan menjelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di daerah itu.
"Kami melakukan langkah pencegahan dengan mengeluarkan imbauan kepada pihak-pihak terkait," ujarnya.
Ia mengemukakan seluruh jajaran bawaslu di kabupaten/kota agar memperketat pengawasan terhadap netralitas ASN dalam rangka menghadapi pemilihan serentak yang berintegritas.
Ia menegaskan agar bawaslu kabupaten/kota supaya tertib administrasi terhadap proses penanganan pelanggaran selama pemilihan kepala daerah.
"Harapannya seluruh jajaran pengawas senantiasa meningkatkan kapasitas, kompetensi, maupun pemahaman anggota dan jajaran staf sekretariat bawaslu provinsi dan kabupaten/kota, serta stakeholder lainnya terkait tugas dan tanggung jawab pada proses penanganan pelanggaran," sebutnya.
Sementara itu Ketua Bawaslu Sulteng Nasrun mengatakan pentingnya perhatian terhadap jajaran badan ad hoc bawaslu di seluruh wilayah.
Kata dia seluruh penyelenggara pengawas badan ad hoc untuk optimalisasi anggaran dana hibah guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan bawaslu di daerah.
"Kepada seluruh jajaran bawaslu kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan pendaftaran pasangan calon serta masif berkoordinasi dengan KPU setempat diperkuat guna memastikan semua tahapan berjalan sesuai dengan aturan," ujarnya.
Ia menjelaskan selain tahapan pendaftaran pencalonan kepala daerah juga mempersiapkan rumah sakit yang sudah ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pasangan calon.