Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, memastikan akan terus mendukung pengembangan komoditas kopi sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani kopi di daerahnya.
"Untuk alat mesin pertanian (alsintan) khususnya komoditas kopi sebenarnya yang banyak dibutuhkan petani adalah alat-alat untuk pengolahan pascapanen sampai proses pengemasannya," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Rahmat Iqbal di Kalukubula, Sulteng, Minggu.
Ia mengemukakan salah satu bentuk intervensi pemerintah daerah terhadap pengembangan komoditas kopi itu adalah memberikan bantuan alat-alat untuk pengelolaan dan bibit kopi tersebut.
"Untuk peningkatan produksi dan sumber daya manusia di Kabupaten Sigi pada komoditas kopi maka diperlukan kerja sama dari korporasi dengan para petani kopi setempat," ucapnya.
Ia mengatakan saat ini untuk perusahaan Java Kirana dan Pemuda Gampiri sudah bergerak memberikan pendampingan kepada para petani kopi di wilayah setempat.
"Pendampingan itu meliputi semua aspek mulai dari bagian pemasarannya dan memberikan pengetahuan agar petani kopi dalam budidaya tanaman kopi menjadi lebih baik dan berkualitas," sebutnya.
Pelatihan dan pendampingan yang diberikan itu seperti tentang teknik budi daya kopi, pemilihan bibit unggul, perawatan sampai pascapanen.
"Melalui ini tentunya bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi di Kabupaten Sigi secara signifikan," ujarnya.
Iqbal menuturkan pihaknya akan lebih masif untuk pendampingan terhadap pemberdayaan masyarakat dan memberikan fasilitas kebutuhan bibit kopi.
"Harapannya petani kopi di Sigi dapat memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya kopi di wilayah itu," katanya.
Saat ini, harga kopi di Sigi mencapai Rp57 ribu per kilogram pada 2025.
Pengembangan kopi di Sigi terletak di berbagai kecamatan yakni jenis arabika dan robusta dari wilayah Lindu, Kulawi, Palolo dan Dombu Marawola Barat.
Pemkab-Sigi dukung pengembangan kopi guna tingkatkan pendapatan petani

Ilustrasi - Petani memetik biji kopi arabika di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020). ANTARA/Anis Efizudin