Shahnaz Haque bagikan 100 buku di Parigi

id ibu,parigi,menteri,perempuan

Shahnaz Haque bagikan 100 buku di Parigi

Ketua GOW Parigi Moutong, Noorwachida Prihartini S Tombolotutu bersama Shahnaz Haque, Ketua Bhayangkari dan Ketua DWP Kabupaten Parigi Moutong mengikuti gerak dan lagu pelopor dan pelapor, bersama anak-anak TK/PAUD dan SD pada peringatan Hari Ibu Ke-90 tingkat Kabupaten Parigi Moutong di lapangan tenis indoor Kantor Bupati, Kamis (20/12). (Humas Pemkab Parigi Moutong)

Parigi (Antaranews Sulteng) – Shahnaz Haque, artis Indonesia yang juga motivator dalam berbagai seminar keluarga membagikan sebanyak 100 buku untuk para ibu yang tergabung dalam organisasi wanita Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kedatangan Shahnaz di Parigi didaulat sebagai narasumber dalam program pemulihan trauma bagi para ibu di daerah itu, sekaligus peringatan Hari Ibu ke 90, Kamis (20/12).

Buku yang dibagikan Shahnaz itu merupakan hasil karya serta pengalaman dan penelitiannya tentang tentang keharmonisan rumah tangga terutama dalam merawat dan mengasuh anak.

“Saya berharap buku ini dapat membawa sedikit pengaruh yang positif kepada para ibu dalam mengasuh dan mendidik anak, sehingga mereka akan terhindar dari hal negatife,” kata Shahnaz.

Dia menjelaskan yang terpenting dalam mengasuh dan mendidik anak diawali dari diri sendiri, untuk sebisa mungkin memahami karakter anak. Kemudian anak-anak dapat lebih merasa nyaman dengan kasih sayang seorang ibu.

“Kita harus bisa memahami karakter anak, karena masing-masing berbeda-beda dalam sifat dan perilaku. Kita harus bisa memberikan kebebasan positif agar anak bisa berkarya,” pesan Shahnaz.

Peringatan Hari Ibu tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Parigi Moutong Noorwachida Prihartini S Tombolotutu, Ketua Bhayangkai dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Parigi Moutong.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Badrun Nggai mengatakan, hakekat peringatan hari ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna hari ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah, peringatan hari ibu ditetapkan setiap tanggal 22 desember sebagai hari nasional bukan hari libur,” kata Menteri Yohana.

Peringatan hari ibu juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan serta dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan.

“Saat ini bahkan terbukti, perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan,” jelas Menteri Yohana.