"Pemerintah sangat berharap IKM dan UKM di wilayah Pasigala ke depan akan kembali bergairah dalam mengembangkan usahanya, termasuk UD Mbok Sri yang selama bertahun-tahun memproduksi bawang goreng khas Palu," katanya, Minggu.
Dia juga mengatakan pemerintah berharap dengan diresmikannya rumah pemasaran milik UD Mbok Srit tersebut tentu juga bisa menampung dan memasarkan berbagfai produk lokal unggulan lainnya yang diproduksi IKM dan UKM lainnya.
"Tempat usaha ini sangat bagus dan strategis, sebab terletak di jalur jalan utama dari dan menuju Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu yang sudah pasti akan menarik bagi konsumen untuk membeli berbagai ole-ole khas Palu," kata dia.
Bambang mengatakan kehadiran IKM maupun UKM di Provinsi Sulteng setiap tahunnya terus bertambah, meski selama setahun pascabencana alam gempabumi 7,4 SR yang meninbulkan tsunami dan likuefaksi di beberapa lokasi permukiman penduduk dan banyak berdampak pada UKM dan IKM.
Namun, selama beberapa bulan terakhir ini, IKM maupun UKM di wilayah-wilayah terdampak bencana alam, baik di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala mulai bangkit lagi.
Usaha pengembangan produk bawang goreng milik D Mbok Sri, kata Bambang, termasuk salah satu dari ratusan unit usaha yang ada di tiga daerah terdampak yakni Palu, Sigi dan Donggala yang juga mengalami dampak saat terjadinya bencana alam tersebut.
"Saya dengar bahwa sebenarnya outlet ini sudah lama mau diluncurkan penggunaannya. Tapi karena bencana alam gempa, baru sekarang ini bisa diwujudkannya," ujar Bambang.
Pemerintah pusat maupun provinsi Sulteng terus mendorong produk-produk lokal dikembangkan menjadi produk unggulan di daerah ini. Apalagi produk bawang goreng khas Palu selama ini sudah cukup terkenal dan banyak diminati, bukan hanya mereka yang ada di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Para pejabat dari pusat kalau ke daerah ini (Palu) pasti mencari dan membeli produk-produk lokal, termasuk bawang goreng untuk ole-ole dibawah pulang.
Khusus produk bawang goreng UD Mbok Sri, kata Bambang sudah mendapatkan sertifikat SNI menyangkut mutu/kualitas dan juga sertifikat halal dan legal dari Badan Pengawan Obat dan Makanan dari Kementerian Kesehatan sehingga tidak perlu diragukannya lagi.
Menurut dia, produk-produk lainnya juga tentu sangat diharapkan mendapatkan sertifikat SNI dan juga sertifikat dari Badan POM.
Sementara Pimpinan UD Mbok Sri, M Suwarno di sela-sela peresmian outlet produk bawang goreng mengatakan harus menunggu satu tahun baru tempat usahanya itu digunakan.
Ia mengatakan semua direncanakan sebelum akhir 2018 sudah akan diresmikan, tetapi keburu terjadi bencana alam gempa pasa 28 September 2018, sehingga harus tertunda selama satu tahun.
"Syukur alhamdulillah akhirnya tempat usaha kami ini dapat diresmikannya," katanya lega.
Ia menjelaskan selama ini tempat penjualan produk bawang goreng di rumahnya. Begitu juga tempat usaha.Tetapi karena sudah ada outlet pemasaran, maka tempat yang lama akan digunakan sebagai rumah produksi.
Suwarno juga mengatakan bahwa usaha bawang goreng sudah dirintis oleh Mbok Sri sejak 1980 dan sekarang ini sudah mempekerjakan sekitar 45 tenaga kerja dan 10 orang tenaga kerja tetap.
Usaha tersebut dimulai dengan susah payah dan atas kesabaran dan usaha keras akhirnya menjadi tambah besar dan semakin banyak permintaan. Permintaan pasar cukup tinggi.
Dia mengaku belum mampu memenuhi semua permintaan pasar, karena terkendala bahan bakunya. Bahan baku bawang goreng selama pascabencana alam gempabumi hingga kini masih sangat sulit diperoleh. "Kalau ada, itupun sangat terbatas sehingga mempengaruhi produksi turun drastis, "kata Suwarno.
Konsumen terbesar selama ini, kata dia, adalah para tamu yang datang dari berbagai kota di dalam maupun luar negeri. Biasanya yang datang membeli produk bawang goreng para pejabat dari pusat dan daerah lainnya. Mereka biasanya sebelum kembali mampir dahulu membeli ole-ole dimaksud.
Dia juga menambahkan bahwa tidak hanya menjual produk bawang goreng saja, tetapi juga menjual berbagai jenis produk lokal yang dititip di oulet milik UD Mbok Sri.
Baca juga: Kemenperin pastikan IKM cangkul dapat penuhi kebutuhan dalam negeri
Baca juga: Pemerintah berdayakan korban gempa dan likuefaksi Sigi melalui IKM
Baca juga: Hidayat ke Menperin: Industri di Padagimo diharapkan pulih lewat program revitalisasi IKM