Jakarta (ANTARA) - Baznas (Bazis) DKI Jakarta menargetkan peningkatan taraf ekonomi peternak sapi perah di Pondok Rangon, melalui Program Bagi Susu dan Madu (Basuma) yang ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar di kawasan ibu kota.
Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta KH Dr Ahmad Luthfi Fathullah di Jakarta, Rabu, mengatakan peternakan sapi perah di Pondok Rangon Jakarta Timur merupakan peternakan sapi terakhir yang masih bertahan di Jakarta hingga sekarang ini.
Menurut dia, Program Basuma bertujuan meningkatkan gizi para penerus bangsa, utamanya anak-anak usia antara 2 sampai 9 tahun yang tinggal di kampung-kampung yang masuk prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Program ini ditujukan bagi anak-anak usia PAUD hingga SD. Dalam tiga bulan pertama, program ini ditargetkan menyasar 500 siswa SD di 20 kampung," katanya saat peluncuran Program Basuma di Madrasah Ibtida'iyah Miftahur-Rahman, Jakarta Timur yang dihadiri Duta Basuma Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis yang juga istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Ahmad Luthfi, susu segar yang dibagikan kepada anak-anak sekolah tersebut dipasok dari usaha peternakan sapi perah di Pondok Rangon, sementara madu diambil dari kelompok peternak madu di Yogyakarta yang merupakan mustahik dari kelompok peternak lebah binaan Baznas pusat.
"Ini sekaligus sebagai upaya pemberdayaan usaha peternakan sapi perah yang dikelola petani serta madu dari peternak lebah," katanya.
Sementara itu Duta Basuma Fery Farhati Ganis mengatakan dengan program tersebut anak-anak akan mendapat asupan gizi yang cukup yang harapannya akan lahir generasi penerus yang semakin baik.