Bank Mandiri gandeng Artajasa untuk integrasikan BPR di GPN

id bank mandiri, atm bank mandiri, atm bersama, gerbang pembayaran nasional, bank indonesia, BI GPN, bank indonesia GPN

Bank Mandiri gandeng Artajasa untuk integrasikan BPR di GPN

Petugas menghitung uang di Bank Mandiri Kantor Cabang Bandung Braga, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri menggandeng PT Artajasa Pembayaran Elektronis untuk memfasilitasi bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) agar dapat memproses transaksi di Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).



"Kami berharap kerja sama ini menjadi awal dari terintegrasinya seluruh ekosistem BPR/BPRS ke GPN sehingga dapat memperkuat standar pelayanan BPR/BPRS agar setara dengan industri perbankan nasional," kata Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto di Jakarta, Kamis.



Dalam kerja sama itu, Bank Mandiri akan bertindak sebagai bank induk dari BPR Karyajatnika Sadaya (BPR KS) agar dapat terhubung ke jaringan GPN melalui Artajasa sebagai perusahaan switching yang mendukung koneksi ini.



Artajasa merupakan pemilik dan pengelola layanan ATM Bersama.



Dengan sinergi itu, BPR/BPRS yang tergabung dalam GPN dapat membuka koneksi ke bank lainnya sehingga tidak hanya dapat mengakses terminal bank lain namun juga melakukan transaksi transfer antarbank.



Kemudian, BPR/BPRS lebih efisien dalam mengelola ATM tanpa harus membeli atau menambah di titik tertentu, serta akan semakin memperluas layanan bagi nasabah BPR/BPRS.



Bank BUMN ini memperkuat digital banking secara nasional melalui ketersediaan layanan digital tersebar sebanyak 13 ribu ATM, 176 ribu EDC, 573 ribu merchant QRIS dan beberapa program pendukung lain.



Pada 2020, Bank Mandiri memproses hingga 2,9 miliar transaksi elektronik dengan nilai nominal mencapai Rp3.200 triliun.



Dari nilai tersebut, transaksi jaringan melalui switching mencatatkan kenaikan sekitar 12 persen dibandingkan nominal transaksi jaringan pada posisi yang sama pada 2019.



Sementara itu, Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena mengatakan sinergi ini diharapkan memberikan solusi digitalisasi bank bagi para nasabah BPR dan BPRS di Indonesia.



"Dengan adanya kolaborasi layanan ini, Artajasa sebagai pemilik dan pengelola jaringan ATM Bersama, terus memperluas penetrasi kepada BPR dan BPRS yang ingin terhubung dan tergabung dengan GPN," katanya.