Sidang Sinode ke-47 GKST siap digelar, Pdt. Jet Rense: Kalau kehendak Tuhan saya siap melanjutkan

id Sulteng,Sandi,Ppkm,Morut

Sidang Sinode ke-47 GKST siap digelar, Pdt. Jet Rense: Kalau kehendak Tuhan saya siap melanjutkan

Pendeta Jet Rense. ANTARA/Rolex Malaha

Morowali Utara (ANTARA) - Sidang Sinode ke-47 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang dijadwalkan berlangsung 11-14 November 2021 di Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, sudah siap digelar.

Sambutan masyarakat di berbagai desa di Kecamatan Lembo dan Lembo Raya mulai meriah ditandai pemasangan umbul-umbul, baner ucapan selamat dan dukungan do'a, perbaikan dan pengecatan pagar rumah-rumah penduduk, pembersihan gereja dan sekolah-sekolah GKST sampai renovasi Gedung Pesparawi Beteleme yang kini memasuki tahap finishing.

"Persiapan teknis dan nonteknis semua berjalan baik. Tuhan tolong, acara akan dimulai tanggal 11 November pekan depan dan insya Allah dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mmastura," ujar Pdt Jetrozon Rense, M.Th, Ketua Umum Sinode GKST.

Dalam perbincangan khusus dengan media ini di sela wisuda sarjana Universitas Kristen Tentena (Unkrit) pada Jumat (29/10), Pendeta Jet Rense mengatakan bahwa sidang sinode yang diikuti sekitar 600 orang ini akan berlangsung secara offline dan online untuk menaati protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, dimana Morut masih berada pada level-2 PPKM.

Ada empat gedung yang akan digunakan dengan pusat kegiatan di Gedung Pesparawi dan tiga gedung gereja di dalam Kota Beteleme yang akan mengikuti kegiatan secara virtual.

Pendeta Jet menjelaskan, ada tiga agenda utama sidang sinode ini yakni mengevaluasi program kerja periode 2016-2021, menyusun program kerja periode 2021-2026 dan memilih Pengurus Sinode periode 2021-2026.

Ketika ditanya kesiapannya memimpin Sinode GKST periode 2021-2026, Pendeta Jet Rense mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman keterpilihannya pada sidang sinode ke-46 tahun 2016 di Kota Palu, semua hanya karena kehendak Tuhan, maka kali ini pun demikian juga.

"Kalau Tuhan masih menghendaki saya memimpin, tentu saya siap, tapi kalau Tuhan kehendaki ada pemimpin lain, tentu itu yang terbaik untuk gereja kita," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa proses pemilihan sudah berlangsung sejak beberapa waktu terakhir yang diawali dengan pengajuan 14 nama calon dari setiap klasis ke Majelis Sinode. Kemudian dalam sidang sinode nanti, pada permulaan sidang, akan langsung ditetapkan panitia pemilihan yang akan bertugas memverifikasi nama-nama yang diajukan oleh pengurus-pengurus klasis ke sinode.

"Kemudian Panitia Pemilihan itu nantinya akan menetapkan 14 nama yang akan diajukan di depan sidang untuk dipilih dengan cara pemungutan suara. Voting itu nantinya akan menetapkan ketua umum, ketua sastu...dan seterusnya smapai pengurus majelis sinode yang lengkap terbentuk. Setiap gereja memiliki satu hak suara dalam pemilihan," ujarnya.
(RoMa/Apl)