"Kondisi ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Sigi, karena kita akan panen yang cukup besar," kata Kepala Dinas TPHP Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis, di Sigi, Jumat, terkait dengan ketersediaan stok pangan dan pengendalian inflasi pangan strategis.
Rahmad mengemukakan periode Maret hingga April 2023 petani di Sigi akan melakukan panen padi besar - besaran dengan luas panen mencapai kurang lebih 1.000 hektare.
"Sekitar 500 hektare ini di Kecamatan Palolo," ucapnya.
Kemudian, di wilayah Kecamatan Kulawi dan Dolo yang luas panen kurang lebih sama seperti di Kecamatan Palolo. Pada Periode Januari sampai Februari luas panen padi telah mencapai 1.198,8 hektare dengan hasil 7.312,68 ton gabah untuk wilayah Kecamatan Sigi Biromaru.
Ia mengatakan ketika petani telah melakukan panen, maka produksi beras di bagian hulu akan menopang stok ketersediaan pangan beras di bagian hilir sekaligus menopang pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Di samping itu, ujar dia, dengan adanya panen, maka diharapkan dapat berdampak pada menurunnya harga pangan beras di tingkat produsen dan pengecer.
Produksi gabah kering pada pada Januari-November 2022 mencapai 84.147 ton. Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton.
Rahmad mengatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras, maka menghasilkan 58.000 ton beras.
Berdasarkan data Dinas TPHP Sigi, kebutuhan beras masyarakat Sigi per tahun mencapai 29.000 ton, sehingga dengan stok 58.000 ton, terdapat surplus 25.000 ton pada 2022.
Berdasarkan hasil survei dan pemantauan harga pangan oleh Dinas TPHP Kabupaten Sigi bahwa harga beras premium senilai Rp11.000 sampai Rp13.000 per kilogram, sedangkan beras kualitas medium senilai Rp10.000 sampai Rp12.000 per kilogram.
