Pemusnahan barang bukti sabu dilakukan dengan cara direbus lalu airnya dibuang ke dalam selokan, sedangkan narkoba jenis ganja dimusnahkan dengan cara dibakar.
BNNP Sulteng musnahkan barang-bukti sabu dan ganja hasil temuan
Palu (ANTARA) -
Pemusnahan barang bukti sabu dilakukan dengan cara direbus lalu airnya dibuang ke dalam selokan, sedangkan narkoba jenis ganja dimusnahkan dengan cara dibakar.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 1,009 gram dan ganja 9,295 gram hasil temuan.
"Narkoba dimusnahkan merupakan barang temuan BNNP, didapatkan dari beberapa ekspedisi pengiriman di Kota Palu," kata Kepala BNNP Sulteng Brigadir Jenderal Monang Situmorang usai pemusnahan narkoba di Palu, Jumat.
Pemusnahan barang bukti sabu dilakukan dengan cara direbus lalu airnya dibuang ke dalam selokan, sedangkan narkoba jenis ganja dimusnahkan dengan cara dibakar.
Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan selama tiga pekan barang bukti tersebut tanpa pemilik dikirim dari dua daerah yakni Jakarta dan Medan.
"Pemiliknya tidak diketahui, karena lewat ekspedisi pengiriman dan alamat pengirim yang dituliskan pada paket hanya tertulis alamat," ujarnya.
Monang mengemukakan, Sulteng menjadi salah satu daerah penyalahgunaan narkotika yang cukup tinggi, sehingga diperlukan kerjasama semua pihak termasuk masyarakat.
Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan masyarakat tidak segan-segan melapor ke pihak kepolisian atau BNN tentang adanya penyalahgunaan narkotika.
"Kami terbuka menerima informasi dari masyarakat, dan kami maupun pihak kepolisian tentunya mengambil tindakan menangani hal itu, jadi diperlukan kerjasamanya," ucapnya.
Menurut survei penyalahgunaan narkotika yang dilakukan BNN bekerjasama dengan LIPI Tahun 2019, Sulawesi Tengah berada pada peringkat ke-4 prevalensi pemakaian narkotika secara nasional setelah Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan DKI Jakarta.
Ia juga meminta masyarakat, jauhi penggunaan narkoba karena memiliki dampak negatif yang bisa memicu tindak kriminal, selain itu berbahaya bagi kesehatan dan lemahnya sumber daya manusia (SDM).
"Dampak narkoba sangat kompleks baik sosial, ekonomi maupun pendidikan. Maka kami bersama kepolisian berkomitmen memerangi penggunaan barang tersebut untuk menyelamatkan generasi bangsa, kita tidak ingin generasi penerus moralnya rusak akibat dampak narkoba," kata dia.