Jakarta (ANTARA) - Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) Kementerian Pekerjaan Umum menyampaikan bangunan tahan gempa penting untuk konsisten diterapkan dalam rangka memitigasi kerusakan bangunan akibat bencana gempa.
"Bangunan tahan gempa ini mau tidak mau supaya kita tidak takut dengan sumber gempa, saya tidak menyebut megathrust karena gempa itu sumbernya banyak, maka kita harus konsisten menerapkannya," ujar Perekayasa Ahli Madya sekaligus Wakil Ketua PuSGeN Lutfi Faizal di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, banyak bangunan yang dibangun tidak memenuhi syarat, terutama salah detailing-nya. Dengan demikian, banyak bangunan runtuh karena detailing-nya tidak sesuai.
"Maka dari itu kita harus membangun lebih aman," katanya.
Pemahaman kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana merupakan hal penting dikarenakan Indonesia berada pada daerah rawan bencana, khususnya gempa untuk mengurangi kerugian kehilangan korban dan gangguan ekonomi serta lingkungan.
Lutfi menyampaikan perlu adanya perubahan paradigma menjadi "membangun yang lebih baik dan aman". Lebih baik mengetahui risiko kegagalan bencana sebelum bencana terjadi daripada risiko setelah bencana (penanggulangan bencana dari responsif menjadi preventif).
Penguatan infrastruktur bangunan tahan gempa adalah suatu solusi yang tidak terhindarkan mengingat potensi dampak kerusakan/kerugian akan terjadi pada saat bencana mengancam kehidupan.
Penerapan infrastruktur tahan gempa harus dilakukan pada semua lini pembangunan di kawasan wilayah rawan bencana disertai dengan sosialisasi, edukasi, dan literasi kepada masyarakat serta pelaku konstruksi.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pentingnya investasi mitigasi terhadap kesiapsiagaan berbasis masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi megathrust di Jakarta.
Investasi ini untuk mitigasi agar mengurangi korban dan risiko.
BMKG bersama pemerintahan, akademisi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga terus menggencarkan kesiapsiagaan berbasis masyarakat melalui program "tsunami ready community".
Upaya tersebut untuk membentuk masyarakat yang siap terhadap ancaman bencana, khususnya bencana gempa megathrust.
Berita Terkait
Ratusan mahasiswa studi independen bersertifikat di IMIP
Sabtu, 5 Oktober 2024 16:39 Wib
UIN Datokarama Palu terus berupaya kembangkan prodi akreditasi unggul
Senin, 26 Agustus 2024 13:12 Wib
Misteri laut dalam: Sumber oksigen Bumi yang tak diketahui ditemukan
Rabu, 24 Juli 2024 14:24 Wib
Studi: Pencari properti di IKN didominasi generasi muda 18 - 34 tahun
Kamis, 18 Juli 2024 13:44 Wib
Studi: Jumlah korban tewas di Gaza diperkirakan lampaui 186 ribu jiwa
Selasa, 9 Juli 2024 10:54 Wib
Dinas: Kunjungan wisata ke Dieng tidak terdampak larangan tur studi
Selasa, 28 Mei 2024 14:47 Wib
Pemprov Sulteng lakukan studi analisis kelayakan daerah otonom baru
Selasa, 14 Mei 2024 19:30 Wib
UIN Datokarama Palu kembangkan program studi menuju akreditasi unggul
Rabu, 17 April 2024 16:40 Wib