Morowali (ANTARA) - Sebagai bentuk upaya mendorong kualitas pendidikan utamanya pada sektor hilirisasi nikel, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyalurkan 300 beasiswa bagi mahasiswa di Indonesia.
Beasiswa itu disalurkan melalui Yayasan IMIP Peduli (YIP) yang diawali di Universitas Tadulako (Untad) yang telah dilakukan pada 29 November 2024. Kegiatan penyaluran beasiswa itu bakal dilakukan hingga 28 Desember 2024 di empat wilayah yaitu Sulawesi, Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
HR Head PT IMIP Achmanto Mendatu mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan wujud dari komitmen PT IMIP yang peduli akan pendidikan guna peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Penyerahan beasiswa itu bakal dilakukan di 22 kampus di wilayah Indonesia.
“Untuk di Untad, penyerahan dana beasiswa ini dilakukan bersama dengan Kadisnakertrans Sulteng. Beasiswa ini juga bakal diberikan kepada mahasiswa dari 22 kampus di Indonesia,” kata Mendatu, Senin.
Achmanto Mendatu menjelaskan, kurangnya tenaga ahli di Indonesia yang bergerak pada sektor industri membuat IMIP berusaha menarik sebanyak mungkin SDM agar tertarik pada sektor tersebut.
Untuk menciptakan tenaga ahli yang mengisi sektor-sektor tersebut melalui program beasiswa ini merupakan salah satu cara IMIP dalam menarik mahasiswa-mahasiswi untuk nantinya menjadi tenaga-tenaga ahli pada sektor ini.
“Yang mengajukan beasiswa ini yaitu dari kampus, kemudian diseleksi dari YIP. Persyaratan dari beasiswa ini diantaranya mahasiswa berprestasi dan kurang mampu secara ekonomi, sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 4 semester, IPK minimal 3,0 serta tidak sedang menerima beasiswa dari instansi lain. Beasiswa itu diberikan dalam bentuk uang sebesar Rp10 juta per semester selama 4 semester dengan tujuan memacu prestasi akademis para penerima beasiswa,” ucap Mendatu.
Secara terpisah Kadisnakertrans Sulteng, Arnold Firdaus, berpesan agar mahasiswa terus bersemangat untuk mengembangkan potensi di tengah hilirisasi industri. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi mahasiswa karena posisi pengangguran Provinsi Sulteng saat ini berada pada posisi 5 terendah di Indonesia sehingga nilai ini patutnya dipertahankan dengan pengembangan adik-adik mahasiswa ini.
Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik Untad, Andi Arham Adam bahwa kerja sama dengan PT IMIP sebetulnya sudah sering dilakukan, mulai dari aktivitas magang dan penyerapan lulusan. Sudah banyak pula yang bekerja di kawasan PT IMIP. Selain itu, PT IMIP memberikan beasiswa bagi mahasiswa Untad.
“Pemberian beasiswa ini merupakan kesempatan yang baik buat adik-adik agar terus mengembangkan prestasi,” katanya.