Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng selama kuartal III tahun 2024 tumbuh 9,08 persen secara year on year (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi ini menempati posisi tertinggi kedua setelah Provinsi Papua Barat," kata Kepala Kanwil DJPb Sulteng Yuni Wibawa di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi Provinsi Sulteng tumbuh 5,37 persen dari kuartal II tahun 2024. Menurut dia, peningkatan ekonomi daerah ini ditopang oleh net ekspor dengan share-to-growth 5,13 persen.
Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan menjadi penopang utama ekonomi Sulteng.
Pertumbuhan ekonomi Sulteng yang impresif tersebut mampu mendongkrak kontribusi perekonomian Sulteng terhadap perekonomian nasional sebesar share 1,7 persen pada kuartal III tahun 2024, dan juga share sebesar 23,8 persen terhadap perekonomian Pulau Sulawesi.
Selanjutnya, ia melanjutkan bahwa neraca perdagangan Sulteng kembali surplus sampai pada Desember 2024.
"Neraca perdagangan selama tahun 2024 mencatatkan surplus perdagangan total sebesar 74,94 miliar dolar Amerika Serikat (AS)," ujarnya.
Ekspor Sulteng tercatat 6,24 miliar dolar AS, menunjukkan peningkatan sebesar 91,6 persen dari bulan Desember 2023.
Ia mengatakan dengan demikian, kinerja ekspor Sulteng secara agregat bertambah menjadi sebesar 80,01 miliar dolar AS selama tahun 2024.
Sementara itu, impor ke dalam Provinsi Sulteng pada Desember 2024 tercatat 438,04 juta dolar AS atau turun 41,99 persen secara yoy, dan secara agregat mencapai 5,15 miliar dolar AS sampai dengan Desember 2024.