Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengintensifkan upaya deradikalisasi guna menciptakan situasi keamanan yang kondusif di wilayah operasi, khususnya Kabupaten Poso.
"Satgas Madago Raya terus menggencarkan metode pendekatan persuasif dan humanis, dengan harapan alumni deradikalisasi dapat menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat," kata Kapolsek Poso Pesisir AKP Risdiyanto di Poso, Senin.
Ia menjelaskan upaya deradikalisasi terus dilakukan Satgas Madago Raya di wilayah operasi, salah satunya dengan menyambangi langsung para alumni deradikalisasi yang telah kembali ke masyarakat.
Satgas Operasi Madago Raya menyambangi Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir untuk melakukan silaturahmi dengan salah satu alumni deradikalisasi, Imron alias Genda alias Ahmad Bin Ali.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pendekatan humanis untuk menetralisir situasi terkait keberadaan alumni deradikalisasi atau simpatisan di wilayah operasi.
Menurut dia, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas warga binaan alumni deradikalisasi sekaligus mendorong peran mereka dalam memutus mata rantai radikalisme di lingkungan sekitarnya.
"Keterlibatan alumni deradikalisasi sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang tangguh terhadap ideologi menyimpang dan mencegah regenerasi kelompok radikal di wilayah Poso Pesisir,” katanya.
Selain itu, kata dia, masukan dari warga binaan juga menjadi bahan penting dalam menentukan langkah preventif di lapangan.
Operasi Madago Raya merupakan operasi kewilayahan yang bertujuan memelihara keamanan melalui kegiatan deradikalisasi dan kontra radikalisasi.
Dengan kegiatan seperti ini, lanjut dia, Polri berharap peran serta masyarakat, khususnya eks narapidana teroris semakin aktif dalam menjaga lingkungannya dari pengaruh radikal.
Ia mengatakan upaya ini juga diharapkan menjadi titik balik bagi penyintas masa lalu untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kedamaian di Tanah Poso.
"Kami ingin memastikan bahwa para alumni deradikalisasi tetap berada dalam lingkungan yang sehat dan produktif," ujarnya.