Pemerintah pasti bangun sekolah rusak akibat gempa di Palu

id kadis,Ansyar Sutiadi

Pemerintah pasti bangun sekolah rusak akibat gempa di Palu

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi (Foto Antara/Sukardi)

Semua sekolah rusak akan dibangun lagi, tetapi tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi butuh dana dan waktu
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah pusat maupun Pemkot Palu, Sulawesi Tengah, dipastikan membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat terjangan gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang menimbulkan tsunami dan juga likuefaksi di ibu kota provinsi itu.

"Semua sekolah rusak akan dibangun lagi, tetapi tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi butuh dana dan waktu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi di Palu, Selasa.

Ia mengatakan banyak sekolah yang terdampak bencana alam tersebut. Bahkan bukan hanya rusak bangunannya, tetapi ada yang lenyap bagai ditelan bumi, seperti di Kelurahan Petobo dan Balaroa, bangunan sekolah sudah lenyap di porak-poranda gempabumi dan likuefaksi.

Sementara lokasi-lokasi likuefaksi sudah tidak boleh lagi dibangun baik rumah maupun sekolah dan lainnya.

"Yang pasti sekolah yang rusak di lokasi tersebut dipastikan direlokasi ke tempat lain yang aman dari ancaman likuefaksi," kata dia.

Ansyar mengatakan sampai sekarang belum ada lokasi yang disediakan Pemkot Palu untuk relokasi sekolah yang rusak akibat bencana alam baik di Balaroa maupun Petobo.

Pemkot Palu, tambah dia, telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan bantuan dana pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang rusak akibat gempabumi dan tsunami serta likuefaksi di Kota Palu. Begitu pula dengan sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Donggala dan Sigi yang termasuk daerah parah dilanda gempabumi.

Pemkot Palu dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Palu menargetkan paling lambat tiga tahun, semua sarana dan prasana pendidikan yang rusak sudah dibangun kembali oleh pemerintah.

Dalam proses perbaikan dan pembangunan, tentu akan memprioritaskan bagi sekolah yang rusak berat.

Dia juga menyampaikan terima kasih bagi sumua pihak, termasuk NGO para relawan kemanusiaan peduli bencana alam di Sulteng dari dalam maupun luar yang selama ini telah membantu pemerintah daerah mulai dari tahap tanggap darurat sampai tahapan pemulihan pendidikan yang sedang berjalan ini.

Ia mengaku NGO banyak membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat di seluruh wilayah terdampak bencana.

Mereka ikut mendukung kegiatan belajar-mengajar dengan membantu membangun sekolah darurat di berbagai wilayah di Palu, Donggala maupun Sigi.