Kepala Kesbangpol Palu: Penting siapkan SDM dukung pembangunan

id Ansyar Sutiadi, Kesbangpol, Pemkotpalu, SDM, pendidikan, sulteng

Kepala Kesbangpol Palu:  Penting siapkan SDM  dukung pembangunan

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, Ansyar Sutiadi. ANTARA/Sukardi

Palu (ANTARA) -
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palu Ansyar Sutiadi mengatakan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia terutama dari kalangan muda untuk mendukung pembangunan.

"Generasi penerus bangsa harus memiliki SDM yang unggul agar mampu bersaing di segala bidang, tidak terkecuali dalam mendukung pembangunan daerah," kata Ansyar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
 
Menurut dia, kemajuan SDM generasi muda berangkat dari pendidikan formal yakni mulai dari taman kanak-kanak/Pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga jenjang pendidikan tingkat atas serta mengenyam bangku perkuliahan.

Lantas, ada juga pendidikan non formal yang dapat diakses melalui kegiatan ekstrakurikuler, maupun keorganisasian untuk mengembangkan kapasitas diri secara individu maupun kolektif.
 
Ia mengemukakan rentang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan di Indonesia hampir 20 tahun dan selama itulah waktu dibutuhkan untuk menghasilkan SDM berkualitas.
 
"Bicara soal SDM, tentu erat kaitannya dengan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan sebagai fondasi harus di perkuat agar generasi muda memiliki pengetahuan dan wawasan luas," ujar Ansyar.
 
Sebaliknya, jika generasi penerus tidak dipersiapkan dengan baik sejak dini, maka sudah pasti timbul kesenjangan baik secara sosial maupun ekonomi, terlebih minim pengetahuan tentang kebangsaan.
 
Ia menambahkan, peningkatan SDM harus sejalan dengan pendidikan karakter yang dimulai dari bangku sekolah hingga menyandang status sebagai mahasiswa, sebab tanpa dibarengi dengan hal-hal seperti itu akan berdampak pada moralitas remaja.
 
Karena, di tatanan kehidupan sosial bermasyarakat tidak ada sesuatu yang berdiri tunggal, semuanya berkaitan satu sama lain.
 
"Mendorong pendidikan dan ekonomi tapi tidak berbasis kearifan lokal dan keagamaan, maka kita akan jadi seorang kapitalis. Kita akan menjadi orang yang tidak peduli dengan orang lain," demikian Ansyar.