Mekkah (ANTARA) - Indonesia sedang memperjuangkan kuota haji hingga mencapai angka 250.000 orang melalui jalur diplomasi haji yang terus dilakukan dengan Pemerintah Arab Saudi.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Kota Mekkah, Selasa waktu setempat, mengatakan Indonesia sedang memperjuangkan kuota haji bertambah 19.000 orang dari tahun ini yang sudah mencapai 231.000 orang.
"Alhamdulillah tahun ini Indonesia mendapat tambahan 10 ribu sehingga jumlah kuota 231 ribu," kata dia.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan otoritas yang menangani haji di Arab Saudi bahwa kuota 231.000 tahun ini telah ditetapkan sebagai kuota haji permanen bagi Indonesia.
Namun, angka itu masih diharapkan bertambah hingga 250.000 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Kami berharap karena kami mintanya berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Indonesia tahun ini idealnya di angka 250 ribu kuota sehingga kami masih ada lagi tugas untuk angka 19 ribu dari 231 ribu ini. Insyaallah tahun-tahun ke depan kita akan selalu melakukan diplomasi haji," katanya.
Ia mengatakan untuk diplomasi haji di Arab Saudi setidak-tidaknya melibatkan 15 lembaga atau dan termasuk Kemenlu, Kemendagri, Kementerian Haji dan Umrah, dan juga lembaga lain yang terkait.
Menurut dia, haji merupakan diplomasi yang begitu dahsyat karena melibatkan dialog antar-peradaban, dialog antarbudaya, dan dialog antarkultur.
Arab Saudi mulai menebarkan dan menguatkan bahwa Islam merupakan agama yang moderat dan hal itu menjadi ada titik temu dengan Indonesia.
"Dan ini Indonesia sudah begitu 'expert' dalam menegakkan Islam moderat ini bahwa Islam hanya mengenal satu bahasa yaitu bahasa perdamaian," katanya.
Oleh karena itu, terkait dengan diplomasi penambahan kuota haji ia berpendapat bahwa hal itu merupakan tugas bersama, khususnya Kementerian Agama dengan KBRI.
"Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan dengan Saudi, jadi bertambahnya kuota harus diimbangi dengan fasilitas yang ada di Saudi ini, dan Saudi begitu serius membuat semacam terobosan dan inovasi baru, salah satunya adalah inovasi toriq Makkah atau Mekkah Road jadi Indonesia menjadi penikmat pertama tahun lalu," katanya.
Sekarang, kata dia, ada lima negara, yaitu Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Tunisia, dan Indonesia, yang mendapat keistimewaan khusus dari Saudi terkait dengan pelayanan haji.
"Memang beberapa kali kami bertemu dengan petinggi-petinggi Saudi, Indonesia ini dijadikan 'role model' sebagai percontohan jamaah haji karena Saudi sudah memberikan label bahwa jamaah Indonesia itu paling disiplin dan sopan," katanya.
Bahkan, Gubernur Madinah memberikan apresiasi bahwa Indonesia adalah jamaah haji di dunia yang paling rapi, tertib, dan disiplin.
"Ini apresiasi dari Saudi karena dari sekian tahun, baru jamaah haji Indonesia yang dijemput oleh seorang pangeran, yaitu Pangeran Faisal Ibnu Salma Mabni Abdul Aziz Al Saud. Jadi beliau ini kakaknya Muhammad bin Salman, kita akan melakukan pendekatan terus dengan Saudi dengan satu misi perbaikan-perbaikan fasilitas haji dan kita sudah komitmen dengan Saudi bahwa kita adalah pelayan-pelayan haji," katanya.
Indonesia menginginkan ada penambahan kuota 19.000 menjadi 250.000 orang mulai tahun depan.
Pihaknya telah menyampaikan surat resmi terkait panjangnya daftar antrean hingga 20 bahkan 40 tahun untuk bisa naik haji dari Indonesia.
"Pemerintah Saudi tahu Indonesia negara Muslim terbesar sehingga dan sudah selayaknya mendapatkan 'privilege' ini," katanya.
Berita Terkait
Jaminan kesehatan purnatugas berlaku untuk menteri 2019-2024
Kamis, 17 Oktober 2024 14:35 Wib
DPR gelar Rapat Paripurna Penutupan periode 2019-2024 pada Senin pagi
Senin, 30 September 2024 9:43 Wib
ITDC catat hunian hotel di Nusa Dua melampaui periode 2019
Rabu, 31 Juli 2024 9:30 Wib
KPU sebut Sirekap di Pemilu 2024 lebih mutakhir dibanding 2019
Rabu, 31 Januari 2024 14:34 Wib
Prabowo tegaskan kekerasan bukan jalan menuju kekuasaan
Selasa, 23 Januari 2024 9:27 Wib
Kyrgios dirawat di rumah sakit jiwa setelah kekalahan Wimbledon 2019
Kamis, 15 Juni 2023 8:10 Wib
Bappeda Sulteng: Desa sangat tertinggal menurun selama 2019-2022
Kamis, 14 Juli 2022 6:58 Wib
BKSDA Sulteng sebut ada puluhan buaya hidup di Sungai Palu pada 2019
Selasa, 8 Februari 2022 20:50 Wib