Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1306/Donggala Kolonel Inf Widya Prasetyo, di Tinombo, Parigi Moutong, Rabu, mengatakan TMMD dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta disiplin nasional yang tidak lain untuk kepentingan khalayak luas.
"Program ini menyasar Desa Lombok, Patingke dan Ogoalas, Kecamatan Tinombo sebagai wilayah terpencil, olehnya perlu di sentuh dengan kegiatan-sosial, " ujar Widya.
Sasaran program itu yakni peningkatan infrastruktur jalan sepanjang lima kilometer di Desa Patingke dan pembangunan 28 unit jamban permanen di tiga desa tersebut untuk mendukung aktivitas hidup sehat masyarakat setempat.
Selain kegiatan fisik pihaknya juga melaksanakan kegiatan non-fisik melalui penyuluhan di antaranya meningkatkan wawasan kebangsaan, bela negara termasuk penyuluhan tentang pencegahan radikalisme serta penyuluhan kamtibmas yang akan disampaikan pihak kepolisian.
"Apa yang kami kerjakan saat ini memiliki nilai positif bagi masyarakat dan apa yang kami lakukan, semuanya untuk rakyat, " katanya menambahkan.
Guna menmaksimalkan kegiatan itu, Kodim 1306/Donggala melibatkan sebanyak 150 personel dan bekerja sama dengan pemerintah Parigi Moutong dengan kucuran anggaran sebesar Rp1 miliar, masa kegiatan mulai tangga 2 sampai dengan 31 Oktober 2019.
Bupati Parigi Mutong Samsurizal Tombolotutu menjelaskan, penentuan lokasi TMMD dinilai dari tingkat kesulitan akses. Oleh karena itu, tiga desa tersebut di nilai sangat cocok dilaksanakan program tersebut.
"Kita memilih daerah yang sulit dan terbelakang agar kedepan bisa sejajar dengan wilayah-wilayah lain di Parigi Moutong, " ungkap Samsurizal yang juga purnawirawan perwira TNI-AD.
Menurut bupati, program TNI yang dilaksanakan saat ini sangat bagus untuk mendorong semangan masyarakat yang berada di desa tertinggal.
Desa Lombok, Patingke dan Ogoalas yang menjadi sasaran program TMMD merupakan bagian dari 30 ribu Suku Lauje anak dalam di wilayah Parigi Moutong.
Menurut bupati, daerah di pimpinnya itu masuk dalam kategori tertinggal dan termiskin di Sulawesi Tengah, sehingga kehadiran program andalan TNI ini diharapkan dapat menurunkan angka melek huruf atau buta aksara melalui kegiatan Tinombo belajar yang masuk dalam rangkaian TMMD.
"Paling tidak kerja sama dibangun pemerintah daerah dan TNI melalui kegiatan ini dapat miminimalisir masyarakat yang buta huruf," tutur Samsurizal.
