Jaringan gas di Banggai sasar 4.000 rumah tangga

id Jaringan gas,banggai stevan pontoh,dslng

Jaringan gas di Banggai sasar 4.000 rumah tangga

Seorang pekerja sedang menggali tanah untuk pemasangan pipa gas dalam program jaringan gas di Kabupaten Banggai, Sulteng, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Stevan Pontoh)

...target pemerintah untuk penerima manfaat jaringan gas bakal ditingkatkan hingga mencapai 10.000 rumah tangga sasaran.
Luwuk (ANTARA) - SINAR mentari tengah di puncak teriknya siang itu tatkala kendaraan journalist visit PT.DSLNG yang kami tumpangi berhenti di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Di sisi kiri jalan dari arah Luwuk beberapa lelaki dewasa keluar masuk lubang sedalam 1,5 meter. Beberapa di antaranya memegang ember berisi air, sebagian lagi sibuk menyekop tanah dan lumpur. Di lubang lainnya gotong royong menarik pipa dari satu lubang ke lubang selanjutnya juga jadi pemandangan pengguna jalan yang menghubungkan Kecamatan Batui ke Kecamatan Toili ini.

Mereka merupakan pekerja pada proyek jaringan gas yang dikembangkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabupaten Banggai.  

Jaringan gas merupakan program yang dinanti masyarakat karena kerap terjadinya kelangkaan gas elpiji. Apalagi, kabarnya harga yang diberikan juga lebih murah dibanding harga gas elpiji dalam satu tabungnya.

Sebagai tahap awal, pembangunan jaringan gas dimulai dari wilayah terdekat dengan sumber gas yakni di Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Batui. Tahun ini, program yang mendekati tahap penyelesaian itu ditarget menjangkau 4.000 rumah tangga sasaran, tau separuh di Kecamatan Batui dan separuhnya lagi di Kecamatan Batui Selatan.

Berdasarkan perencanaan awal, pembangunan jaringan gas akan menyasar rumah tangga sasaran yang ada di Desa Honbola, Uso, Lamo, Bugis, Balantang, Batui, Tolando, Bakung, Kayowa, Nonong, Maasing, Bonebalantak dan Gori-gori. 

Proyek jaringan gas yang dilaksanakan oleh KSO Sucofindo EPICI tersebut diperkirakan selesai sebelum akhir tahun 2019. Pembangunan jaringannya pun dilakukan dari sumber gas yang disuplai Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP yang memiliki CPP di Matindok, Kecamatan Batui Selatan.

Beberapa rumah tangga sasaran yang sempat didekati jurnalis terlihat telah terpasang meteran gas layaknya meteran listrik tapi dengan bentuk lebih persegi dan diberi logo ESDM. Kabarnya, rumah tangga sasaran nantinya tinggal membayar gas penggunaannya sesuai yang tertera di meteran dan itu lebih murah.

Apalagi, bagi rumah tangga sasaran yang diberi logo ESDM disebut-sebut bakal menerima gas secara gratis. Tidak hanya itu, mereka juga akan diberikan kompor gas secara cuma-cuma. 

Camat Batui Faisal Karim menjelaskan bahwa berdasarkan gagasan dan arahan bupati, program itu memang menyasar warga kurang mampu sehingga gas yang disuplai diberikan gratis.
Jaringan perpipaan mulai digelar dalam program jaringan gas di Kabupaten Banggai, Sulteng, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Stevan Pontoh)

Penandatanganan kontrak

Program jaringan gas Kabupaten Banggai seperti dilansir website Kementerian ESDM (migas.esdm.go.id) ditandatangani di Gedung Migas Jakarta pada Jumat (26/4/2019) bersamaan dengan lima daerah lain. Antara lain Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Wajo. Nilai kontrak pembangunan jaringan gas di enam wilayah itu mencapai  Rp244.633.016.903,40 rupiah.

Penandatanganan kontrak dilakukan langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan kontraktor pelaksana serta disaksikan oleh Sesditjen Migas, Iwan Prasetya Adhi. 

Untuk memastikan kwalitas pembangunan jaringan gas itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso, dalam rilis Kementerian ESDM mengatakan bahwa pemerintah menjaga 'good government' dalam program pembangunan jaringan gas. Untuk memastikan pembangunan lancar, tim Ditjen Migas akan melakukan supervisi di lapangan, bersama kontraktor serta berkonsolidasi dengan pemerintah daerah.

Sementara itu, di tempat terpisah Bupati Banggai, Herwin Yatim di beberapa kesempatan kerap mengungkapkan bahwa target pemerintah untuk penerima manfaat jaringan gas bakal ditingkatkan hingga mencapai 10.000 rumah tangga sasaran.

"Saya akan berupaya untuk terus meyakinkan pemerintah pusat bahwa program ini sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Banggai. Tidak hanya masyarakat di Batui saja, tapi keseluruhan," ungkapnya pada kegiatan Bursa Inovasi Desa yang dilaksanakan di Kecamatan Nuhon, beberapa waktu lalu.

Herwin menjelaskan sejak tahun 2007, ia bersama Ketua DPRD Banggai Syamsulbahri Mang dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola telah beberapa kali menemui Menteri ESDM di Jakarta untuk menyukseskan program jaringan gas. Program ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Sejatinya, kata Bupati Herwin, Kabupaten Banggai mendapatkan program jaringan gas dengan target 10.000 rumah tangga sasaran. Sayang, adanya penghematan anggaran di Kementerian ESDM membuat target itu terpangkas hingga hanya mencapai 4.000 rumah tangga sasaran.

"Kita beruntung karena dari 37 daerah yang tercatat akan mendapatkan program jargas, sebagian dicoret. Hanya sekitar 18 kabupaten kota yang terealisasi, termasuk kita di Kabupaten Banggai," ungkapnya.

Bupati Herwin mengaku akan terus mengupayakan agar jaringan gas dapat dibangun berkelanjutan hingga sampai di Kota Luwuk. Oleh karena itu, pada tahun 2020 akan diprogramkan untuk 10.000 sambungan rumah tangga sasaran.

Dengan adanya jaringan gas ini, masyarakat diharapkan dapat terpenuhi kebutuhan energi dapurnya terutama bagi mereka yang kurang mampu sehingga, apa yang diharapkan pemerintah terkait proyek strategis nasional yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat terwujud. 

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 jo Peraturan Presiden Nomor  56 tahun 2018, serta Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. 

Jaringan gas merupakan bagian dalam RPJMN Tahun 2015–2019 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien.
 
Seorang warga memerhatikan meteran gas yang telah dipasang di rumah-rumah warga yang menjadi sasaran program jaringan gas di Banggai (ANTARA/Steven Pontoh)