Akademisi: Pelaku usaha perlu ubah flatform usaha di masa pandemi

id Solusi ekonomi di tengah pandemi

Akademisi: Pelaku usaha perlu ubah flatform usaha di masa pandemi

Pakar Ekonomi Universitas Tadulako Palu Dr Suparman Samsudin (Antara/Adha Nadjemuddin)

Palu (ANTARA) - Pakar ekonomi dari Universitas Tadulako Palu Dr Suparman Samsudin mengungkapkan sejumlah strategi bisnis sebagai solusi dari macetnya sejumlah usaha sebagai dampak pandemi COVID-19.



"Dulu waktu krisis tahun 1998, sektor UMKM paling bertahan, sekarang di masa pandemi ini justru sektor UMKM paling terpukul," kata Suparman di Palu, Sabtu, menanggapi krisis yang melanda sejumlah pelaku usaha di masa pandemi COVID-19.



Dia mengatakan terpukulnya sektor riil di saat pandemi Corona karena permintaan yang lesu mengakibatkan sektor usaha tidak bisa menjual produknya.



"Yang paling terasa sekarang ini sektor pariwisata dan transportasi. Banyak hotel dan usaha transportasi memberhentikan karyawannya. PHK (pemutusan hubungan kerja) akhirnya terjadi dimana-mana," katanya.



Mantan jurnalis LKBN ANTARA itu mengatakan bisnis yang bisa bertahan di masa pandemi ini adalah bisnis yang terkoneksi dengan dunia internet.



"Kami menyebutnya ekonomi digital. Sekarang platform bisnis informasi teknologi," katanya.



Karena itulah kata Suparman, pelaku usaha harus mengubah format usahanya namun tetap dengan teknologi yang ada.



"Misalnya tukang jahit. Dia harus menyesuaikan produk masa COVID-19. Apa yang dibutuhkan orang di masa pandemi ini. Itu yang dia ciptakan tetapi tetap dengan menggunakan teknologi mesin jahit," katanya.



Dia menilai usaha kuliner di masa normal baru ini akan lebih dulu hidup dibanding usaha lain seperti elektronik, sebab orang akan lebih mendahulukan kebutuhan utama dari kebutuhan skunder.



"Kenapa, karena saat ini orang belum butuh televisi, orang butuh makan," katanya.



Selain cara tersebut, Suparman juga menyarankan strategi menunggu dan melihat momentum. Namun cara ini membuat usaha belum bisa bangkit karena harus melihat momentum yang tepat untuk membangkitkan usaha.



Cara berikutnya kata dia, melakukan perubahan model bisnis yang sesuai dengan kondisi saat ini.



Dia mengatakan di masa pandemi ini pelaku bisnis sudah harus meninggalkan cara bisnis yang biasa-biasa, dan beralih ke cara yang luar biasa.



"Karena kita tidak tahu sampai kapan COVID-19 ini akan berakhir," katanya.



Sebelumnya sejumlah pelaku usaha di Kota Palu mengeluhkan kondisi ekonomi yang lesu akibat corona. Usaha mereka nyaris tidak berdaya karena rendahnya daya beli masyarakat.