GPEI: Pelabuhan Pantoloan Minim Fasilitas Gudang

id gpei

GPEI: Pelabuhan Pantoloan Minim Fasilitas Gudang

Ilustrasi (gpeijateng.org)

Itu antara lain keluhan eksportir kita. Kita kekurangan gudang penampungan di Pelabuhan Pantoloan
Palu,  (antarasulteng.com) - Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Tengah Herman Agan mengatakan pelabuhan Pantoloan di Palu masih minim gudang sehingga mempengaruhi aktivitas bongkar muat barang.

"Itu antara lain keluhan eksportir kita. Kita kekurangan gudang penampungan di Pelabuhan Pantoloan," katanya di Palu, Rabu.

Herman mengemukakan hal itu menyikapi program pemerintah di bidang kemaritiman dalam rangka kelancaran arus barang dan jasa melalui aktivitas di laut.

Dia mengatakan akibat minimnya fasilitas tersebut perusahaan eksportir akhirnya memuat barang dari gudang mereka langsung ke kapal.

Dalam kondisi tertentu seperti hujan dan antrian pemuatan barang sering menjadi kendala.

"Saat pemuatan kakao, misalnya, dari gudang milik eksportir, dimuat ke truk, lalu ke kapal. Repotnya kalau hujan atau tidak selesai dimuat saat itu. Mau disimpan dimana barangnya," katanya.

Saat itulah kata Herman, perusahaan eksportir membutuhkan gudang untuk mengamankan barang.

"Di pelabuhan Pantoloan, aktivitas buruh juga hanya sampai jam 12 malam," katanya.

Herman mengatakan pemerintah perlu menambah pembangunan gudang di Pantoloan melalui PT. Pelindo.

Hal itu dilakukan untuk kelancaran aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan terbesar di Sulawesi Tengah itu.

"Kalau dermaga pelabuhan sudah memadai, apalagi sekarang panjang dermaga ditambah," katanya.

Herman mengatakan gudang yang ada sekarang tidak bisa menampung barang dalam jumlah besar karena kapasitas gudang yang relatif lebih kecil.

Sementara itu anggota DPR RI dari Sulawesi Tengah Muhidin Said mengatakan dirinya telah memperjuangkan anggaran penambahan pembangunan dermaga Pantoloan melalui APBN.

"Dukungan APBN cukup besar karena itu tugas kami di Komisi V untuk memperjuangkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

Dia memperkirakan alokasi APBN yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara di Sulawesi Tengah pada 2015 hampir mencapai Rp2 triliun. (skd)