Eksportir Sulteng Dukung Kerja Sama Regional

id Longki, Perdaganan, GPEI

Eksportir Sulteng Dukung Kerja Sama Regional

Aktivitas Angkut Barang di Pelabuhan Pantoloan, Palu. (ANTARA/Fiqman Sunandar)

"Kerjasama itu harus dilakukan. Dulu saya melihat, masing-masing provinsi daerah regional Sulawesi terkesan berjalan sendiri-sendiri," kata Herman Agan
Palu, (ANTARA Sulteng) - Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Herman Agan mengatakan kalangan pengusaha khususnya eksportir mendukung kerjasama enam kepala daerah regional Sulawesi dalam mempercepat pembangunan di kawasan ini.

"Kerjasama itu harus dilakukan. Dulu saya melihat, masing-masing provinsi daerah regional Sulawesi terkesan berjalan sendiri-sendiri," kata Herman Agan di Palu, Rabu.

Ia mengatakan hal itu menanggapi lahirnya kesepakatan kerjasama regional antarkepala daerah di Manado pada Rabu (11/4).

Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah membangun infrasruktur berupa jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan jalur kereta api.

"Pembangunan infrastruktur itu mutlak. Ini sangat mendukung iklim investasi di daerah ini. Para pengusaha ekspor tidak bisa maju kalau infrastruktur di sini tidak bagus," katanya.

Dia mengatakan untuk kawasan Sulawesi, pengembangan pelabuhan paling dibutuhkan karena ke depan laut Sulawesi akan menjadi jalur lalu lintas perdagangan yang berkembang.

Herman mengatakan, Sulawesi akan tertinggal jika tidak menggenjot pembangunan infrastruktur pelabuhannya.

"Sekarang saja sudah ramai. Mulai dari perdagangan antarpulau sampai pada perdagangan internasional," katanya.

Dulu aktivitas perdagangan lintas pulau melalui jalur laut hanya ramai di pelabuhan ibu kota provinsi. Sekarang hampir setiap kabupaten yang memiliki pelabuhan sudah memiliki akses perdagangan langsung ke pulau Jawa, Kalimantan dan luar negeri.

Kondisi ini membuktikan betapa majunya aktivitas bongkar muat barang dan orang di pelabuhan.

"Dulu kita tidak pernah berpikir bahwa Kabupaten Buol dan Tolitoli itu membawa langsung komoditas perkebunannya ke Jawa. Sekarang semua aktivitas sudah melalui pintu pelabuhan masing-masing," kata Herman.

Mantan Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Sulawesi Tengah itu mengatakan kesadaran untuk maju bersama di kawasan regional merupakan langkah maju bagi seluruh pemimpin di daerah ini.

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara yang selama ini sudah menjadi pintu gerbang kemajuan di kawasan regional Sulawesi mestinya juga harus berpikir bagaimana provinsi tetangganya juga bisa maju karena akan memberi dampak juga terhadap daerah itu sendiri.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sebelumnya mengatakan kesepakatan enam kepala daerah regional Sulawesi yang tertuang dalam naskah kerja sama membangun infrastruktur agar tercipta konektifitas perhubungan yang efektif dan efisien dari Sulawesi bagian selatan, utara, tenggara, barat dan tengah.

"Kami meminta kepada pemerintah pusat supaya segera membenahi infrastruktur jalan, pelabuhan dan bandara  di lintas jalur barat, selatan, tenggara, dan utara," kata Longki. (A055)