TNI musnahkan 30 pucuk senjata rakitan jenis springfield milik warga eks Timor Timur di Kupang
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 30 pucuk senjata rakitan jenis Springfield milik warga eks Timor Timur (sekarang Timor Leste) dimusnahkan oleh personel Korem 161/Wirsakti Kupang, di Markas Lantamal VII Kupang, Sabtu.
Komandan Korem 161Wirasakti Kupang Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya kepada wartawan di Kupang, Sabtu, mengatakan bahwa puluhan senjata rakitan itu diperoleh personel Satgas Pamtas RI-RDTL yang sudah bertugas selama sembilan bulan di daerah perbatasan itu.
"Senjata-senjata ini diberikan secara sukarela oleh warga di daerah perbatasan kepada personel Satgas Pamtas, berkat operasi teritorial yang dilaksanakan oleh personel satgas Pamtas saat bertugas di daerah perbatasan," katanya.
Selama bertugas di perbatasan, dua satuan yakni Yonarmed 3/105 Tarik sektor Barat yang bermarkas di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Yonif Raider Khusus 744/SYB yang bermarkas di Belu, banyak membantu warga di perbatasan seperti dalam hal merawat warga yang sakit, kemudian dalam hal pertanian, pendidikan dan dalam sektor lainnya.
Hasilnya warga di perbatasan jadi lebih dekat dengan anggota Satgas Pamtas, sehingga dengan sukarela warga di kawasan perbatasan itu menyerahkan senjata rakitannya beserta amunisinya.
Ia menyebutkan bahwa selain senjata rakitan jenis Springfield, warga di kawasan perbatasan juga menyerahkan senjata milik TNI seperti dua unit senjata standar TNI jenis SKS, satu unit senjata standar TNI jenis Mouser dan satu jenis senjata standar TNI jenis SP-1.
Tak hanya itu warga juga menyerahkan sejumlah amunisi atau peluru tajam dengan ukuran 5,56 milimeter untuk senjata M-16 sebanyak 173 butir, peluru tajam untuk senjata SKS dengan ukuran 7,62 milimeter sebanyak 159 butir.
Disamping itu juga ada dua buah granat nanas, lalu granat K-75 yang masih aktif serta satu unit mortir. Semuanya itu lanjut Komandan berbintang satu itu diberikan secara sukarela dan ada berita acaranya.
Sementara itu Komandan Yonarmed 3/105 Tarik Letkol Arm Laode Irwan Halim mengatakan untuk sektor Barat yang bermarkas di Kabupaten TTU ada 22 pucuk senjata laras panjang rakitan, pistol rakitan dan satu buah granat aktif yang diperolehnya dari warga sekitar.
Menurut dia masih banyak warga di perbatasan RI-RDTL yang masih memegang senjata rakitan bahkan senjata standar TNI itu. Namun masih banyak juga yang tidak berani memberikannya.
Oleh karena itu ia berharap personel yang baru bertugas di perbatasan diharapkan memberlakukan pembinaan teritorial yang kemudian bisa menarik kemauan dari warga perbatasan yang merupakan warga eks Timor Timur untuk menyerahkan senjata-senjatanya.
Komandan Korem 161Wirasakti Kupang Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya kepada wartawan di Kupang, Sabtu, mengatakan bahwa puluhan senjata rakitan itu diperoleh personel Satgas Pamtas RI-RDTL yang sudah bertugas selama sembilan bulan di daerah perbatasan itu.
"Senjata-senjata ini diberikan secara sukarela oleh warga di daerah perbatasan kepada personel Satgas Pamtas, berkat operasi teritorial yang dilaksanakan oleh personel satgas Pamtas saat bertugas di daerah perbatasan," katanya.
Selama bertugas di perbatasan, dua satuan yakni Yonarmed 3/105 Tarik sektor Barat yang bermarkas di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Yonif Raider Khusus 744/SYB yang bermarkas di Belu, banyak membantu warga di perbatasan seperti dalam hal merawat warga yang sakit, kemudian dalam hal pertanian, pendidikan dan dalam sektor lainnya.
Hasilnya warga di perbatasan jadi lebih dekat dengan anggota Satgas Pamtas, sehingga dengan sukarela warga di kawasan perbatasan itu menyerahkan senjata rakitannya beserta amunisinya.
Ia menyebutkan bahwa selain senjata rakitan jenis Springfield, warga di kawasan perbatasan juga menyerahkan senjata milik TNI seperti dua unit senjata standar TNI jenis SKS, satu unit senjata standar TNI jenis Mouser dan satu jenis senjata standar TNI jenis SP-1.
Tak hanya itu warga juga menyerahkan sejumlah amunisi atau peluru tajam dengan ukuran 5,56 milimeter untuk senjata M-16 sebanyak 173 butir, peluru tajam untuk senjata SKS dengan ukuran 7,62 milimeter sebanyak 159 butir.
Disamping itu juga ada dua buah granat nanas, lalu granat K-75 yang masih aktif serta satu unit mortir. Semuanya itu lanjut Komandan berbintang satu itu diberikan secara sukarela dan ada berita acaranya.
Sementara itu Komandan Yonarmed 3/105 Tarik Letkol Arm Laode Irwan Halim mengatakan untuk sektor Barat yang bermarkas di Kabupaten TTU ada 22 pucuk senjata laras panjang rakitan, pistol rakitan dan satu buah granat aktif yang diperolehnya dari warga sekitar.
Menurut dia masih banyak warga di perbatasan RI-RDTL yang masih memegang senjata rakitan bahkan senjata standar TNI itu. Namun masih banyak juga yang tidak berani memberikannya.
Oleh karena itu ia berharap personel yang baru bertugas di perbatasan diharapkan memberlakukan pembinaan teritorial yang kemudian bisa menarik kemauan dari warga perbatasan yang merupakan warga eks Timor Timur untuk menyerahkan senjata-senjatanya.