BPOM pantau kuliner Ramadhan di Luwuk bebas bahan berbahaya

id BPOM Luwuk,Kuliner Ramadan,Luwuk Banggai

BPOM pantau kuliner Ramadhan di Luwuk bebas bahan berbahaya

Kepala BPOM Luwuk, Darman (rambut putih) saat membeli beberapa bahan makanan yang dijual di Bazar Ramadan beberapa waktu lalu. [ANTARA/ Stepensopyan Pontoh]

Selain dalam kota Luwuk, kita juga menurunkan tim ke beberapa kecamatan seperti Batui dan Toili. Pemeriksaan di sana juga sama. Semua makanan yang diperjualbelikan aman untuk dikonsumsi
Luwuk, Banggai (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Luwuk terus melakukan pemantauan terhadap penjualan kuliner Ramadhan di Kabupaten Banggai. Itu dilakukan untuk memastikan agar kuliner ramadan yang diperjualbelikan aman untuk dikonsumsi masyarakat di bulan Ramadhan 1442 hijriah ini.

Kepala BPOM Luwuk, Darman mengungkapkan pihaknya telah melakukan uji sampel kuliner Ramadhan di beberapa titik dalam kota Luwuk. Hasilnya menggembirakan karena tidak ditemukan adanya bahan berbahaya dalam makanan dan minuman yang dijual masyarakat. Tak hanya itu, Darman juga mengaku sudah melakukan pemeriksaan ke beberapa kecamatan, hasilnya pun sama.

"Selain dalam kota Luwuk, kita juga menurunkan tim ke beberapa kecamatan seperti Batui dan Toili. Pemeriksaan di sana juga sama. Semua makanan yang diperjualbelikan aman untuk dikonsumsi," terangnya, Jumat.

Darman mengatakan dalam beberapa operasi mendadak yang dilakukan tim BPOM, pihaknya hanya menemukan adanya barang kadaluarsa yang masih terpajang di toko sembako. Namun, jumlahnya tidak banyak. Pihaknya langsung menegur sehingga pihak toko langsung mengganti barang dagangannya.

"Beberapa distributor juga pernah kita dapat, tapi mereka langsung tarik semua bahan makanan kadaluarsa. Kami terus melakukan pemantauan itu untuk memastikan semua aman. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini," imbuhnya.

Darman juga berharap peran serta masyarakat dalam membantu tugas BPOM Luwuk. Dimana masyarakat dapat memberikan informasi jika melihat adanya bahan makanan kadaluarsa yang masih diperjualbelikan oleh toko atau swalayan yang ada di wilayah Kabupaten Banggai. "Jika menemukan silahkan informasikan, biar kami turun langsung ke lokasi," tutupnya.