"Harapannya adalah 30 mahasiswa yang diutus dapat berkompetisi dengan baik, dan berprestasi di lomba cabang riset dan seni," ucap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Datokarama Palu Dr Mohamad Idhan di Palu, Senin.
Tuan rumah penyelenggaraan kegiatan bertajuk Poros Intim, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, telah melangsungkan pembukaan kegiatan tersebut pada Senin (20/9), secara virtual.
Poros Intim merupakan kegiatan dua tahunan, yang tahun ini diikuti oleh 13 PTKIN di bawah naungan Kementerian Agama meliputi STAIN, IAIN dan UIN.
"Ada sekitar 362 mahasiswa dari 13 PTKIN termasuk UIN Palu yang akan berkompetisi pada lomba bidang riset dan seni di Poros Intim. Semoga kontingen UIN Palu dapat berprestasi mengharumkan nama UIN Palu," sebut Dr Mohamad Idhan.
Penyelenggara kegiatan IAIN Sultan Amai Gorontalo membatalkan seluruh lomba pada bidang olahraga, karena situasi pandemi COVID-19 yang saat ini masih melanda negeri.
Hanya dua bidang lomba yang diperlombakan yakni bidang riset meliputi karya ilmiah Al Quran, karya inovasi media pembelajaran, karya ilmiah ilmu pendidikan Islam, karya ilmiah ilmu ushuluddin, karya ilmiah ilmu ekonomi Islam, dan karya ilmiah ilmu syariah.
Kemudian bidang seni meliputi, lomba musabagah tilawatil quran, musabaqah hifzil quran, pop solo Islam, musabaqah syahril quran, debat konstitusi, debat Bahasa Arab dan Inggris, puitisasi Al Quran, dan membuat vlog di youtube tentang moderasi beragama.
Semua lomba tersebut, dilaksanakan secara virtual, sebagai bentuk komitmen PTKIN di wilayah Indonesia Timur dalam membantu pemerintah untuk pencegahan penularan COVID-19.
Dalam seremonial pembukaan Poros Intim secara virtual, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Dr Lahaji mengatakan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya berkomitmen untuk menyelenggarakan Poros Intim dengan baik.
"Agar dapat meraih sukses yakni, sukses dari sisi penyelenggaraan dan sukses dari sisi prestasi," ungkap Lahaji.
"Semoga Poros Intim dapat menjadi kegiatan yang membahagiakan semua pihak, dapat menumbuhkan budaya olahraga, seni dan riset," ujarnya.
