Enam Pemuda Banggai Tuntaskan Program Magang OPA di DSLNG
Luwuk, Banggai (ANTARA) - Enam pemuda Banggai yang terpilih menjadi bagian dari program magang Operator Program Apprenticeship (OPA) PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) akhirnya menyelesaikan tugasnya pada Kamis, 9 Desember 2021.
Keenam pemuda yang dinyatakan telah menyelesaikan program OPA DSLNG yang dimulai sejak 1 Februari 2021 itu, setelah mengikuti serangkaian program peningkatan kapasitas dalam kompetensi di bidang operator kilang industri minyak dan gas bumi.
Direktur Operasi PT DSLNG, Betantyo Madyantoro melalui video zoom pada acara penutupan program OPA mengungkapkan bahwa program pemagangan OPA DSLNG merupakan program yang dikembangkan bersama antara Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Operasi DSLNG.
Program OPA DSLNG merupakan program yang dibuat untuk mempersiapkan calon tenaga kerja berkompeten di bidang industri, khususnya minyak dan gas bumi.
Melalui program pemagangan OPA DSLNG, para pekerja lokal di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Banggai diharapkan memiliki kemampuan atau kompetensi dalam persaingan kerja di bidang industri minyak dan gas bumi.
Selain diberi materi dan praktek terkait cara kerja atau sistem operasi kilang, para peserta juga dilatih untuk berkomunikasi dan menulis dengan bahasa Inggris.
"Ini merupakan komitmen dari DSLNG untuk memberikan kontribusi positif kepada peningkatan SDM pekerja lokal," katanya.
Ia berharap dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Banggai, program ini dapat berjalan dengan baik, sehingga ke depannya bisa lebih ditingkatkan dan menjadi wadah menambah pengetahuan pekerja lokal terkait industri minyak dan gas.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Banggai, Helena Paedatu menyatakan sangat mengapresiasi program OPA DSLNG untuk peningkatan SDM atau kompetensi tenaga kerja lokal di bidang operasi kilang.
Dengan selesainya program magang OPA DSLNG, Helena menyakini bahwa anak daerah telah memiliki kompetensi sebagaimana tenaga profesional yang layak dipekerjakan di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Program ini akan dievaluasi sehingga dapat menentukan keberlanjutan program-program ini ke depan untuk peningkatan SDM tenaga kerja lokal," ungkapnya.
Tak hanya itu, sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Banggai, Helena Paedatu juga mengapresiasi program OPA DSLNG yang fokus merekrut masyarakat lokal untuk peningkatan kompetensi di bidang industri minyak dan gas bumi.
Ia bahkan menyebutkan dalam tiga tahun ke depan pemerintah telah mendapatkan kabar bahwa akan masuk kembali investasi serupa di Kabupaten Banggai.
Menurut Helena, investasi yang akan masuk tersebut dikatakan akan menyerap sekira 1.500 tenaga kerja dengan skill khusus. Oleh karena itu, Helena berharap pada saat industri itu masuk maka para tenaga kerja lokal sudah bisa direkrut untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Ia juga mengharapkan agar para peserta magang OPA DSLNG dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah diterima, baik berupa materi maupun prakteknya.
Dengan begitu, Ia meyakini kemampuan atau kompetensi tenaga kerja lokal sudah layak bersaing di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Terakhir, saya berharap para peserta setelah pelatihan ini sudah benar-benar memiliki kompetensi di bidang industri sehingga menjadi tenaga profesional yang layak dibanggakan daerah ini," kata dia.
Kami juga berterima kasih kepada perusahaan di daerah khususnya DSLNG yang sudah membantu pemerintah daerah dalam penanganan pandemi Covid-19 kemarin.
Sementara itu, Human Resource Development Manager DSLNG, Tommy Arihandono mengatakan bahwa para peserta seyogyanya menjalani pelatihan selama 12 bulan.
Namun, setelah melalui evaluasi ke enam peserta magang OPA DSLNG berhasil menyelesaikan program pelatihan pada 31 November 2021.
"Enam orang peserta OPA DSLNG merupakan hasil penyaringan dari 100 orang lebih pelamar yang ada saat itu," kata Tommy.
Selama menjalani masa pembelajaran baik penerimaan materi hingga praktek selama 10 bulan terakhir, para peserta dikatakan telah memiliki pengetahuan terkait sistem operasi kilang.
Ia mengungkapkan selama mengikuti program magang OPA DSLNG, para peserta telah mempelajari berbagai skill operasi di kilang DSLNG mulai dari savety produksi hingga pengontrolan proses produksi LNG sampai kondensat.
Para peserta juga disebut telah mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana mengambil sikap ketika menghadapi berbagai permasalahan kelompok di lapangan.
"Selama masa pembelajaran ini para peserta didampingi oleh para trainer dari operator DSLNG," ungkapnya.
Para peserta magang OPA DSLNG disebutkan telah mengikuti program selama dua bulan di Cianjur, sebelum akhirnya dilanjutkan selama 8 bulan di kilang DSLNG.
"Dengan begitu, para peserta OPA DSLNG telah mengikuti 219 hari kerja, secara keseluruhan untuk praktek kerja di DSLNG dan telah mencapai 78 persen silabus dalam program pelatihan yang ada," ungkap Tommy.
Tommy mengatakan setelah melakukan evaluasi, pihaknya berkesimpulan bahwa para peserta telah memenuhi standar pemerintah terkait pemberian pelatihan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 6 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
"Pada pasal 5 ayat 4 mengatur bahwa pemberian teori dan prakter simulasi paling sedikit 10 persen sesuai kurikulum dan silabus yang ada," paparnya.
Terakhir, Tommy mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banggai yang telah mendukung kesuksesan program magang OPA DSLNG ini.
Di sisi lain, Nurfallah Hamadi, salah satu peserta program magang OPA DSLNG mengaku sangat berterima kasih kepada pihak DSLNG yang sudah memberi kesempatan belajar selama 8 bulan di kilang DSLNG.
Pada kegiatan itu, Nurfallah mengatakan mendapatkan banyak pengetahuan terkait proses produksi LNG mulai dari sumur pengeboran hingga produksi gas menjadi cair untuk dipasarkan ke luar negeri.
Ia berharap dengan pengetahuan yang dimilikinya saat ini, suatu saat dapat berkesempatan untuk bekerja di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Selama masa magang kami juga mendapatkan uang saku. Enaknya karena kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang kilang. Tapi tidak enaknya karena untuk pulang ke rumah itu jarang. Kita tinggal di mes yang disediakan di dalam kilang karena untuk keluar masuk kilang protokol kesehatannya sangat ketat," ujarnya
Keenam pemuda yang dinyatakan telah menyelesaikan program OPA DSLNG yang dimulai sejak 1 Februari 2021 itu, setelah mengikuti serangkaian program peningkatan kapasitas dalam kompetensi di bidang operator kilang industri minyak dan gas bumi.
Direktur Operasi PT DSLNG, Betantyo Madyantoro melalui video zoom pada acara penutupan program OPA mengungkapkan bahwa program pemagangan OPA DSLNG merupakan program yang dikembangkan bersama antara Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Operasi DSLNG.
Program OPA DSLNG merupakan program yang dibuat untuk mempersiapkan calon tenaga kerja berkompeten di bidang industri, khususnya minyak dan gas bumi.
Melalui program pemagangan OPA DSLNG, para pekerja lokal di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Banggai diharapkan memiliki kemampuan atau kompetensi dalam persaingan kerja di bidang industri minyak dan gas bumi.
Selain diberi materi dan praktek terkait cara kerja atau sistem operasi kilang, para peserta juga dilatih untuk berkomunikasi dan menulis dengan bahasa Inggris.
"Ini merupakan komitmen dari DSLNG untuk memberikan kontribusi positif kepada peningkatan SDM pekerja lokal," katanya.
Ia berharap dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Banggai, program ini dapat berjalan dengan baik, sehingga ke depannya bisa lebih ditingkatkan dan menjadi wadah menambah pengetahuan pekerja lokal terkait industri minyak dan gas.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Banggai, Helena Paedatu menyatakan sangat mengapresiasi program OPA DSLNG untuk peningkatan SDM atau kompetensi tenaga kerja lokal di bidang operasi kilang.
Dengan selesainya program magang OPA DSLNG, Helena menyakini bahwa anak daerah telah memiliki kompetensi sebagaimana tenaga profesional yang layak dipekerjakan di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Program ini akan dievaluasi sehingga dapat menentukan keberlanjutan program-program ini ke depan untuk peningkatan SDM tenaga kerja lokal," ungkapnya.
Tak hanya itu, sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Banggai, Helena Paedatu juga mengapresiasi program OPA DSLNG yang fokus merekrut masyarakat lokal untuk peningkatan kompetensi di bidang industri minyak dan gas bumi.
Ia bahkan menyebutkan dalam tiga tahun ke depan pemerintah telah mendapatkan kabar bahwa akan masuk kembali investasi serupa di Kabupaten Banggai.
Menurut Helena, investasi yang akan masuk tersebut dikatakan akan menyerap sekira 1.500 tenaga kerja dengan skill khusus. Oleh karena itu, Helena berharap pada saat industri itu masuk maka para tenaga kerja lokal sudah bisa direkrut untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Ia juga mengharapkan agar para peserta magang OPA DSLNG dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah diterima, baik berupa materi maupun prakteknya.
Dengan begitu, Ia meyakini kemampuan atau kompetensi tenaga kerja lokal sudah layak bersaing di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Terakhir, saya berharap para peserta setelah pelatihan ini sudah benar-benar memiliki kompetensi di bidang industri sehingga menjadi tenaga profesional yang layak dibanggakan daerah ini," kata dia.
Kami juga berterima kasih kepada perusahaan di daerah khususnya DSLNG yang sudah membantu pemerintah daerah dalam penanganan pandemi Covid-19 kemarin.
Sementara itu, Human Resource Development Manager DSLNG, Tommy Arihandono mengatakan bahwa para peserta seyogyanya menjalani pelatihan selama 12 bulan.
Namun, setelah melalui evaluasi ke enam peserta magang OPA DSLNG berhasil menyelesaikan program pelatihan pada 31 November 2021.
"Enam orang peserta OPA DSLNG merupakan hasil penyaringan dari 100 orang lebih pelamar yang ada saat itu," kata Tommy.
Selama menjalani masa pembelajaran baik penerimaan materi hingga praktek selama 10 bulan terakhir, para peserta dikatakan telah memiliki pengetahuan terkait sistem operasi kilang.
Ia mengungkapkan selama mengikuti program magang OPA DSLNG, para peserta telah mempelajari berbagai skill operasi di kilang DSLNG mulai dari savety produksi hingga pengontrolan proses produksi LNG sampai kondensat.
Para peserta juga disebut telah mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana mengambil sikap ketika menghadapi berbagai permasalahan kelompok di lapangan.
"Selama masa pembelajaran ini para peserta didampingi oleh para trainer dari operator DSLNG," ungkapnya.
Para peserta magang OPA DSLNG disebutkan telah mengikuti program selama dua bulan di Cianjur, sebelum akhirnya dilanjutkan selama 8 bulan di kilang DSLNG.
"Dengan begitu, para peserta OPA DSLNG telah mengikuti 219 hari kerja, secara keseluruhan untuk praktek kerja di DSLNG dan telah mencapai 78 persen silabus dalam program pelatihan yang ada," ungkap Tommy.
Tommy mengatakan setelah melakukan evaluasi, pihaknya berkesimpulan bahwa para peserta telah memenuhi standar pemerintah terkait pemberian pelatihan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 6 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
"Pada pasal 5 ayat 4 mengatur bahwa pemberian teori dan prakter simulasi paling sedikit 10 persen sesuai kurikulum dan silabus yang ada," paparnya.
Terakhir, Tommy mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banggai yang telah mendukung kesuksesan program magang OPA DSLNG ini.
Di sisi lain, Nurfallah Hamadi, salah satu peserta program magang OPA DSLNG mengaku sangat berterima kasih kepada pihak DSLNG yang sudah memberi kesempatan belajar selama 8 bulan di kilang DSLNG.
Pada kegiatan itu, Nurfallah mengatakan mendapatkan banyak pengetahuan terkait proses produksi LNG mulai dari sumur pengeboran hingga produksi gas menjadi cair untuk dipasarkan ke luar negeri.
Ia berharap dengan pengetahuan yang dimilikinya saat ini, suatu saat dapat berkesempatan untuk bekerja di bidang industri minyak dan gas bumi.
"Selama masa magang kami juga mendapatkan uang saku. Enaknya karena kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang kilang. Tapi tidak enaknya karena untuk pulang ke rumah itu jarang. Kita tinggal di mes yang disediakan di dalam kilang karena untuk keluar masuk kilang protokol kesehatannya sangat ketat," ujarnya