Ketua BPK Siap Rekomendasikan Mahasiswa Palu Ke LPDP

id lpdp

Ketua BPK Siap Rekomendasikan Mahasiswa Palu Ke LPDP

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) (kemenkeu.go.id)

Kalau IP-nya 3,5 dan TOEFL 550, kontak saya di fb (facebook) dan twitter. Saya akan rekomendasikan ke LPDP
Palu,  (antarasulteng.com) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI Harry Azhar Azis berjanji akan merekomendasikan mahasiswa di Palu yang ingin mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan syarat IP minimal 3,5 dan kemampuan Bahasa Inggris TOEFL 550.

"Kalau IP-nya 3,5 dan TOEFL 550, kontak saya di fb (facebook) dan twitter. Saya akan rekomendasikan ke LPDP," kata Harry Azhar saat memberikan kuliah umum di hadapan sekitar 500 mahasiswa pascasarjana dan strata satu Universitas Tadulako dan IAIN Palu di Palu, Kamis.

Kehadiran Harry di Universitas Tadulako Palu memberikan semangat baru kepada seluruh civitas akademika Untad dan IAIN Palu betapa pentingnya peran dunia kampus dalam mempercepat pembangunan Indonesia di berbagai bidang.

Harry mengatakan dirinya ingin mendorong semakin banyak orang-orang pintar dan jujur di Indonesia sehingga sumber daya manusianya perlu digenjot dengan cara memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada mahasiswa Indonesia belajar di luar negeri.

Dia mengatakan setidaknya Indonesia harus menyekolahkan 100 ribu mahasiswa pascasarjana dan doktor ke luar negeri dengan bantuan pemerintah.

Saat ini, kata dia, LPDP baru membiayai sekitar 5.000 mahasiswa setiap tahunnya ke berbagai perguruan tinggi di dunia.

Harry berkisah saat dirinya kuliah di Amerika Serikat selama sembilan tahun cukup menderita karena minimnya bantuan negara terhadap mahasiswa tahun 1980-an. 

Secara ekonomi ketika itu, dirinya terbilang mapan di Indonesia, namun setelah ke luar negeri justru masuk dalam ketegori masyarakat miskin.

Pada saat bersamaan istrinya juga akan melahirkan anak pertamanya sementara kondisi keuangan tidak mampu membayar persalinan di rumah sakit yang biayanya mencapai Rp200 juta.

Tetapi Amerika Serikat kemudian memberikan bantuan dengan mengantongi keterangan mahasiswa tidak mampu.

"Amerika tidak boleh membiarkan warganya meninggal karena melahirkan. Apakah negara kita juga seperti itu," kata Harry disambut gemuruh tepuk tangan.

Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI 1999-2000 itu ingin agar Indonesia juga melayani dan melindungi masyarakat miskin serta memberikan beasiswa kepada putera-puteri Indonesia untuk belajar ke luar negeri.

Itulah sebabnya kata Harry, BPK hadir untuk memeriksa kekayaan negara dan pengelolaannya sehingga dipastikan keuangan negara dikelola secara transparan dan akuntabel untuk kepentingan kemakmuran rakyat.