Pemkot Palu dan ADB-World Bank membahas pemenuhan air bersih
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu bersama Asian Development Bank (ADB) dan World Bank membahas percepatan pemenuhan air bersih kepada warga terdampak bencana 2018 di ibu kota Sulteng itu.
Wali Kota Palu Hadianto saat menerima kunjungan dua lembaga perbankan tersebut di ruang kerjanya Rabu mengatakan, dukungan para pihak dalam upaya percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) pascabencana sangat dibutuhkan.
Karena, tanpa dukungan para pihak sulit bagi pemerintah daerah (pemda) menyelesaikan kegiatan pembangunan infrastruktur hunian, sarana dan prasarana penunjang lainnya.
"Kami berterima kasih kepada ADB dan Bank Dunia karena sudah memfasilitasi percepatan pembangunan di Kota Palu dari dampak bencana alam, termasuk Pemerintah Pusat hingga kini masih konsisten melakukan pembangunan di daerah kami," ujarnya.
Pada kesempatan itu, pembahasan rehab-rekon lebih spesifik pada penyediaan air bersih dan program penyehatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik pemerintah setempat.
Pembangunan hunian tetap (huntap) korban bencana dan kawasan permukiman yang ada sangat membutuhkan ketersediaan pasokan air bersih sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi, ujarnya.
Penyediaan air bersih, dapat menggunakan berbagai alternatif melalui kegiatan kemitraan dengan dua perbankan tersebut, diantaranya melalui sistem pipanisasi bersumber dari air baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) maupun menggunakan sumber air dari sumber dalam, katanya.
"Kami mendukung langkah-langkah ini untuk percepatan pembangunan kota berkelanjutan," ucapnya.
Melalui kemitraan ini, wali kota berharap percepatan rehab-rekon di ibu kota Sulteng bisa segera tuntas supaya warga terdampak bencana bisa segera menikmati hunian dan fasilitas lainnya yang sudah dibangun pemerintah maupun pihak lainnya.
"Kami juga berharap kolaborasi ini tetap terjalin hingga waktu akan datang," demikian Hadianto.