Layani pengungsi, dapur umum disiapkan bagi korban banjir Morowali Utara

id Banjir Morut, Morowali Utara, bupatimorut, Delis Hehi, Sulteng, hidrometeorologi,palu

Layani pengungsi, dapur umum disiapkan bagi korban banjir Morowali Utara

Bupati Morowali Utara, Sulteng, Delis J Hehi (baju putih) menyapa seorang anak korban banjir di posko pengungsian, Senin (10/4/2023). FOTO ANTARA/HO-Porkopim Pemkab Morut

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah menyiapkan dapur umum untuk melayani konsumsi pengungsi maupun warga terdampak banjir dan masih bertahan di rumah masing-masing.
 
"Dapur umum sudah disiapkan, untuk melayani konsumsi korban banjir di posko pengungsian," kata Bupati Morowali Utara Delis J Hehi melalui keterangan tertulis yang diterima di Palu, Senin.
Ia menjelaskan, pelayanan terhadap warga terdampak banjir merupakan kewajiban pemerintah daerah (pemda) sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana.
 
Penyiapan dapur umum oleh pemerintah setempat, kata dia, karena aktivitas masyarakat terbatas karena air masih merendam pemukiman sehingga tidak memungkinkan menyiapkan makanan dengan cepat.
 
"Di situasi seperti ini jangan sampai ada warga kelaparan, pemerintah secara maksimal mengerahkan sumber daya manusia (SDM) untuk percepatan penanggulangan bencana banjir," katanya.
 
Bupati mengaku, dirinya sudah berada di lokasi bencana sudah empat hari sejak banjir melanda pada Kamis (5/4) dan ia juga telah menyalurkan bantuan logistik di sejumlah desa terdampak.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali Utara Delvia Parenta mengemukakan, dapur umum telah didirikan di masing-masing desa terdampak, terkecuali Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur karena wilayah tersebut paling banyak terdampak, sekitar 1.000 jiwa lebih.
 
"Kami memberikan logistik peralatan dapur dan bahan makanan untuk memasak, warga Desa Bunta berkelompok menyajikan makanan untuk warga terdampak lainnya di desa itu, dan desa ini adalah wilayah yang paling banyak warga terdampak," katanya.

 
Ia mengajak warga saing membantu, karena situasi darurat membatasi ruang gerak beraktivitas sebab kondisi air masih tinggi.
 
Dilaporkan, data sementara BPBD Morowali Utara sekitar 1.815 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, dan sekitar 163 KK terpaksa mengungsi ke tempat aman karena air masih menggenangi permukiman di sejumlah desa.
 
Selan itu, banjir juga merendam sedikitnya 22 fasilitas umum diantaranya bangunan sekolah, rumah ibadah, fasilitas kesehatan dan kantor pemerintah dan memaksa puluhan warga mengungsi.
 
Para pihak terlibat dalam percepatan penanggulangan bencana bekerja sesuai sesuai tugas masing-masing. Tim SAR misinya, mereka membantu mengevakuasi warga, begitu pun Dinas Sosial menyiapkan logistik makanan siap saji di dapur umum dan dinas kesehatan melakukan penyalahgunaan pemeriksaan kesehatan," demikian Delvia Parenta.