Pemkab Bangkep terapkan konsep Guru Tua dalam mengembangkan pendidikan

id pemkab bangkep,guru tua,haul guru tua,alkhairaat,pendidikan alkhairaat,bupati bangkep,ihsan basir

Pemkab Bangkep terapkan konsep Guru Tua dalam mengembangkan pendidikan

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir (ANTARA/HO-Prokopim Setda Pemkab Bangkep)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Pemkab Bangkep) menerapkan konsep Pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) dalam pembinaan generasi muda dan pengembangan pendidikan di daerah tersebut.

"Bahwa Guru Tua dalam pendidikan dan pengajarannya selalu mengedepankan ruh ketuhanan dan ke-ilahiaan dalam pendidikan dan dakwahnya," kata Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Selasa.

Ihsan mengemukakan Guru Tua telah berkontribusi besar dalam pembangunan sumber daya manusia yang baik di Sulteng. Guru Tua telah menuangkan prinsip - prinsip pemikirannya dalam pembangunan pendidikan di Sulawesi Tengah. 

"Dan salah satu yang menikmati konsep pemikiran dan perjuangan Guru Tua adalah Banggai Kepulauan, dalam bentuk fisik beberapa sekolah Alkhairat Banggai Kepulauan," ujar Ihsan.

Konsepsi Rabbaniyah Al-Manhaj, misalnya, bahwa Guru Tua dalam pendidikan dan pengajarannya selalu mengedepankan ruh ketuhanan dan ke-ilahiaan dalam pendidikan dan dakwahnya, telah berhasil mendidik manusia dari segi intelektual, spiritual, karakter dan mental.

Konsepsi ini, kata dia, coba diterapkan kembali oleh Pemkab Bangkep dalam pembinaan masyarakat dan pengembangan pendidikan dengan menginisiasi gerakan bertajuk "Malane Mola" atau (laki - laki bisa), yang substansinya adalah mendekatkan hubungan antara dengan anak.

"Ini juga terinspirasi dari Firman Allah pada Surah Al Balad Ayat 3 yang artinya demi bapak dan anaknya," ungkap dia.

"Biasanya Allah bersumpah untuk hal hal besar seperti demi matahari, bulan, bintang atau hal - hal yang bersifat filosofis. Tentu ada yang sangat mendasar di sini," tambahnya.

Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa anak - anak yang meskipun secara fisik ayahnya ada, tetapi absent dalam rumah/hubungan tidak dekat, memiliki lima kali resiko lebih besar untuk miskin.

"Ketidakhadiran ayah memberikan kontribusi dampak buruk dalam pengembangan karakter anak pada pembangunan secara keseluruhan," ucapnya.

Ia menambahkan konsepsi menguatkan hubungan ayah dengan anak dalam "Malane Mola" yang kami inisiasi di Banggai Kepulauan, memiliki kesamaan dan juga lahir dari inspirasi besar Guru Tua dalam mengembangkan dunia pendidikan.

Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Tua merupakan salah satu ulama pembawa Islam di Sulawesi Tengah sekaligus pelopor pendidikan Islam di Kawasan Timur Indonesia.

Pada 14 Muharam 1349 H atau 30 Juni 1930, dibukalah dengan resmi Madrasah Alkhairaat. Peresmiannya dihadiri wakil Pemerintah Belanda, Raja Palu Djanggola, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar Kota Palu. Perjuangan Alkhairaat terhitung dimulai sejak 1928.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.

Kini Abnaulkhairaat dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air akan mengenang perjuangan Guru Tua melalui momentum Haul ke 55 Guru Tua, yang akan dilaksanakan di Kompleks Alkhairaat Jalan Sis Aljufri pada Rabu 3 Mei 2023.