KBRI tampilkan keragaman Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN

id KBRI, Indonesia, Festival Anggrek, ASEAN

KBRI tampilkan keragaman Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura menampilkan keragaman budaya Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) di Garden by The Bay Singapura pada Senin (14/8). (ANTARA/HO-KBRI Singapura)

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura menampilkan keragaman budaya Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) di Garden by The Bay Singapura pada Senin (14/8).

"Di antara negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat luar biasa," ujar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo melalui rilis pers KBRI yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Selasa.

Suryo mengatakan keberagaman tersebut ingin ia tunjukkan kepada masyarakat di Singapura secara umum dan pengunjung Garden by the Bay secara khusus.

Dalam festival tersebut, sebanyak 35 seniman tari Indonesia tampil dan menarik perhatian ribuan pengunjung.

Festival anggrek tersebut digelar oleh Gardens by the Bay Singapura bekerja sama dengan Kedubes Indonesia dan Thailand, serta Komisi Tinggi Brunei Darussalam dan Malaysia di Singapura.


Festival anggrek diadakan karena anggrek dianggap sebagai bunga penting di masing-masing lima negara.

Data menunjukkan bahwa anggrek merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, bunga negara bagian Sarawak di Malaysia, dan menjadi aspek integral ekonomi Thailand yang bergantung pada ekspor tumbuhan.

Di hutan Brunei Darussalam, beberapa spesies anggrek paling langka di dunia juga dapat ditemukan. Sementara di Singapura, anggrek tidak hanya menjadi bunga nasional, tetapi juga menjadi media soft diplomacy, melalui penamaan spesies anggrek.

Lebih dari tujuh ribu anggrek yang dipamerkan dalam festival tersebut memiliki asal-usul yang dapat dilacak mulai dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Selain anggrek hibrida, terdapat juga spesies asli dari masing-masing negara yang dipamerkan, beberapa di antaranya dikembangbiakkan sendiri oleh para peneliti Gardens by the Bay.


Selain memamerkan berbagai jenis anggrek dari negara-negara ASEAN, pameran arsitektur hingga budaya juga digelar di Flower Dome Gardens by The Bay bertajuk Orchid Extravaganza: Orchid of the East Tropics.

Pameran tersebut merupakan kerja sama lintas negara terbesar yang dilakukan oleh Gardens by the Bay hingga saat ini.

Selain memamerkan anggrek, Indonesia sendiri juga menampilkan keragaman budaya Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke, dengan representasi Rumah Toraja.

Rumah Toraja, yang juga dikenal sebagai Tongkonan, merujuk pada rumah-rumah tradisional yang ditemukan di kalangan kelompok etnis Toraja di Sulawesi Selatan.


Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Singapura, Juviano Dos Santos Ribeiro mengatakan bahwa program tersebut juga menjadi bagian dari keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk tahun ini.

Garden by the Bay menjadi lokasi strategis untuk pelaksanaan festival karena taman tersebut merupakan taman buatan yang dikontrol dan dikelola dengan teknologi tinggi.

"Selama 2022 saja, Garden by the Bay dikunjungi hamper 9 juta pengunjung," jelas Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Satrya Wibawa.

Oleh karena itu, selain pameran anggrek, KBRI Singapura juga menampilkan pertunjukan budaya Indonesia yang merepresentasikan keberagaman seni tradisi Indonesia.

Penampilan itu diharapkan dapat memberikan impresi positif terhadap Indonesia, terutama dalam upaya memulihkan industri pariwisata Indonesia setelah didera pandemi COVID-19.