Barantan-Palu luncurkan layanan publik digital Si-Cermat
Palu, Sulteng (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (Barantan) Palu, Sulawesi Tengah, meluncurkan aplikasi pelayanan publik Si-Cermat atau kepanjangan dari Sistem Integrasi Cepat, Efektif, Responsif, Mudah, Akuntabel, dan Transparan guna mendukung kerja kekarantinaan.
"Peluncuran aplikasi sebagai pelayanan digital pertama di Indonesia setelah integrasi Karantina Pertanian dan Karantina Ikan," kaya Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Indra Dewa pada peringatan Hari Karantina tingkat Sulawesi Tengah di Palu, Sulteng, Kamis.
Ia mengemukakan penyelenggaraan Hari Karantina pada 2023 merupakan kali pertama diselenggarakan setelah integrasi Karantina Pertanian dan Karantina Ikan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia yang berlaku pada 20 Juli 2023.
"Badan Karantina Indonesia adalah lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan," sebutnya.
Ia menjelaskan aplikasi ini merupakan pelayanan mandiri yang dihadirkan untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan publik.
Oleh karenanya, dibutuhkan langkah-langkah percepatan pelayanan tanpa henti yang bisa diakses dalam 24 jam selama tujuh hari dan pastinya dapat menghemat biaya serta terhindar dari penyimpangan.
"Di era kemajuan teknologi saat ini, sudah saatnya melakukan transformasi digital, ini salah satu bentuk transformasi yang kami lakukan," ujarnya.
Menurut Indra, aplikasi tersebut juga bagian dari peningkatan pelayanan Barantan Palu untuk disiapkan menopang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Melalui sistem tersebut pelayanan dalam pemeriksaan barang juga secara perlahan dilakukan melalui digital, guna memperkuat pengawasan penyelundupan barang yang tidak bersertifikat.
"Laporan masuk maka nanti tinggal petugas kami luncurkan ke lapangan, sehingga lebih memudahkan masyarakat," ucapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun mengatakan pemanfaatan teknolog ini dapat membantu kinerja insan Karantina Palu dalam mendukung visi dan misi gerak cepat menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan publik yang bermutu.
"Kami berharap Karantina Palu terus berinovasi sebagai salah satu mitra pemerintah daerah dalam mengoptimalkan layanan yang akuntabel dan terdigitalisasi ke masyarakat," tuturnya.
"Peluncuran aplikasi sebagai pelayanan digital pertama di Indonesia setelah integrasi Karantina Pertanian dan Karantina Ikan," kaya Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Indra Dewa pada peringatan Hari Karantina tingkat Sulawesi Tengah di Palu, Sulteng, Kamis.
Ia mengemukakan penyelenggaraan Hari Karantina pada 2023 merupakan kali pertama diselenggarakan setelah integrasi Karantina Pertanian dan Karantina Ikan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia yang berlaku pada 20 Juli 2023.
"Badan Karantina Indonesia adalah lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan," sebutnya.
Ia menjelaskan aplikasi ini merupakan pelayanan mandiri yang dihadirkan untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan publik.
Oleh karenanya, dibutuhkan langkah-langkah percepatan pelayanan tanpa henti yang bisa diakses dalam 24 jam selama tujuh hari dan pastinya dapat menghemat biaya serta terhindar dari penyimpangan.
"Di era kemajuan teknologi saat ini, sudah saatnya melakukan transformasi digital, ini salah satu bentuk transformasi yang kami lakukan," ujarnya.
Menurut Indra, aplikasi tersebut juga bagian dari peningkatan pelayanan Barantan Palu untuk disiapkan menopang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Melalui sistem tersebut pelayanan dalam pemeriksaan barang juga secara perlahan dilakukan melalui digital, guna memperkuat pengawasan penyelundupan barang yang tidak bersertifikat.
"Laporan masuk maka nanti tinggal petugas kami luncurkan ke lapangan, sehingga lebih memudahkan masyarakat," ucapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun mengatakan pemanfaatan teknolog ini dapat membantu kinerja insan Karantina Palu dalam mendukung visi dan misi gerak cepat menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan publik yang bermutu.
"Kami berharap Karantina Palu terus berinovasi sebagai salah satu mitra pemerintah daerah dalam mengoptimalkan layanan yang akuntabel dan terdigitalisasi ke masyarakat," tuturnya.