Dinas Peternakan Parimo sebut program Sikomandan tetap prioritas
Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menyebutkan pihaknya tetap memprioritaskan program sapi kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan) di kabupaten itu di tahun 2024.
"Sebagai program prioritas nasional, maka kami di daerah juga mengoptimalkan peningkatan populasi ternak," kata Kepala Bidang Pembibitan dan Produksi Hewan Dinas Peternakan Parigi Moutong I Wayan Gede Purna di Parigi, Rabu.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menunggu alokasi jumlah target pengembangan ternak oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Yang mana program ini juga akan memberdayakan peternak maupun kelompok ternak setempat, sehingga dalam pelaksanaannya lebih cepat dan optimal dalam meningkatkan jumlah populasi sapi di Kabupaten Parigi Moutong.
"Daerah ini masih memiliki lahan luas untuk dijadikan kawasan penggembalaan ternak, termasuk pembibitan pakan ternak juga masih memadai," ujarnya.
Menurut data instansi setempat, populasi sapi di Parigi Moutong mencapai 32 ribu ekor berdasarkan data di dua tahun lalu, dari jumlah itu hanya 10 persen diperdagangkan di dalam daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.
Selain program Sikomandan, Dinas Peternakan setempat juga melanjutkan program pengadaan dan inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik sapi yang bertujuan untuk peningkatan populasi sapi di daerah, guna mendukung pencapaian target nasional swasembada daging.
"Pemkab Parigi Moutong menjadi penyelenggara pada pengadaan ternak, sehingga kami sedang melakukan pendataan maupun pengecekan terhadap kelompok ternak, guna memastikan kesediaan sarana dan prasarananya," tutur Wayan.
Ia menambahkan, guna menunjang peningkatan populasi ternak sapi di kabupaten tersebut, pemerintah setempat juga melaksanakan program penyediaan pakan ternak dan pelatihan pengolahan fermentasi pakan silase (pakan hijau ternak yang diawetkan) sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi ternak dengan menyasar kelompok ternak.