Yogyakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta Harsoyo mengundurkan diri dari jabatannya pasca-kasus
kekerasan yang terjadi dalam latihan dasar Mapala Unisi di Gunung Lawu
yang mengakibatkan tiga mahasiswa meninggal dunia.
"Di depan Menristekdikti dan Koordinator Kopertis Wilayah V, saya
menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Rektor UII sebagai bentuk
tanggung jawab moral atas kejadian tersebut," kata Harsoyo di Kantor
Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Kamis.
Harsoyo juga meminta maaf kepada orang tua mahasiswa peserta
latihan dasar Mapala Unisi dan orang tua mahasiswa yang meninggal dunia
dalam kegiatan bertajuk "The Great Camping" di Gunung Lawu, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut.
"Kasus kekerasan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam latihan
dasar Mapala Unisi. Latihan dasar Mapala Unisi di Gunung Lawu itu
merupakan kegiatan yang ke-37," kata Harsoyo yang menjabat Rektor UII
periode 2014-2018.
Menristekdikti Muhammad Nasir mengatakan mengapresiasi pengunduran
diri Rektor UII sebagai bentuk pertanggungungjawaban moral atas kejadian
kekerasan dalam latihan dasar Mapala Unisi, yang menimbulkan korban
jiwa dan luka-luka.
"Saya mengapreasiasi langkah tersebut. Namun, saya minta seluruh
Mapala Unisi yang terlibat baik yang ikut dalam kegiatan latihan dasar
sebagai panitia maupun yang tidak berangkat untuk tetap diperiksa," kata
Menristekdikti.
Nasir menegaskan, ke depan tidak boleh ada lagi kekerasan dalam
kegiatan kemahasiswaan. Jika terjadi kasus kekerasan, pelakunya harus
ditindak hukum secara tegas dan seadil-adilnya.
"Jangan sampai terjadi lagi kasus kekerasan baik verbal maupun
fisik dalam kegiatan kemahasiswaan. Bagi mahasiswa yang terlibat
kekerasan harus diperiksa dan diproses hukum," katanya.
Ia meminta manajemen UII untuk mengambil langkah tegas menyikapi
kasus kekerasan Mapala Unisi. Hal itu penting agar aksi kekerasan dalam
kegiatan kemahasiswaan tidak terjadi lagi.
"Saya juga meminta rektor perguruan tinggi lain untuk mewajibkan
mahasiswa agar tidak melakukan kekerasan. Jika ada kekerasan, mahasiswa
akan ditindak tegas," kata Nasir.
(Baca juga: UII Yogyakarta diminta jelaskan kegiatan mapala)
Menristekdikti juga menyampaikan belasungkawa kepada orang tua mahasiswa UII yang meninggal dunia.
Koordinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi mengatakan jangan
sampai kegiatan kemahasiswaan baik yang diadakan di lingkungan kampus
maupun di luar kampus membuka peluang terjadinya kekerasan.
"Cara-cara yang membuka peluang terjadinya kekerasan dalam berbagai
kegiatan universitas ke depan harus dihilangkan," katanya.
Latihan dasar The Great Camping yang diadakan Mapala Unisi di
Gunung Lawu pada 13-20 Januari 2017 mengakibatkan tiga mahasiswa peserta
meninggal dunia yakni Muhammad Fadli, Syaits Asyam, dan Nurfadmi Listia
Adi.
Selain tiga mahasiswa meninggal dunia, kegiatan yang diikuti 34
mahasiswa itu juga mengakibatkan 10 mahasiswa mengalami luka-luka dan
hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit JIH Yogyakarta.
(Baca juga: 21 orang diperiksa terkait meninggalnya mahasiswa UII)
Rektor UII mundur pasca-kasus kekerasan Mapala Unisi
Bambang Sutopo Hadi