OJK Sulteng terima 841 layanan konsumen sampai September tahun 2024

id OJK Sulteng ,Layanan konsumen ,Literasi dan inklusi keuangan ,Sulawesi Tengah

OJK Sulteng terima 841 layanan konsumen sampai September tahun 2024

Arsip foto - Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo memaparkan perkembangan industri jasa keuangan Sulteng di Palu, Selasa (19/3/2024). (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima 841 layanan konsumen selama periode Januari sampai dengan September 2024.
 
Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Rabu, mengatakan layanan konsumen itu terdiri dari 108 layanan pengaduan, 680 pemberian informasi kepada konsumen, dan 53 penerimaan informasi dari konsumen.
 
Ia menjelaskan, dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 434 layanan terkait perbankan, 294 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 27 layanan terkait asuransi, lima layanan terkait pegadaian dan 29 layanan terkait fintech.
 
Kemudian, satu layanan terkait lembaga keuangan mikro dan 51 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK.
 
OJK Sulteng juga memberikan permohonan informasi debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebanyak 6.769 permohonan.
 
Oleh karena itu, kata Triyono, sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, OJK melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara rutin, sejak awal Januari sampai dengan 31 September 2024.
 
"Kami telah melaksanakan 67 kegiatan edukasi dengan peserta kurang lebih sebanyak 11.588 orang yang menyasar berbagai kalangan mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, pelajar hingga penyandang disabilitas," ujarnya.
 
Ia mengatakan bahwa OJK dan seluruh pelaku usaha jasa keuangan memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional.
 
Hal tersebut tertuang dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) dimana salah satu visi SNLKI 2021-2025 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi (well literate) sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan.
 
"Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dilaksanakan setiap bulan Oktober sejak tahun 2016," katanya.
 
OJK, kata dia, kembali menyelenggarakan BIK dengan melibatkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
 
Sementara itu, untuk Puncak BIK Sulteng 2024 akan diselenggarakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Taiganja, Kabupaten Sigi.